Jakarta (LB): Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meraih Penghargaan Apresiasi Daerah Peduli Pengembangan UMKM dan Potensi Sumber Daya Lokal pada Acara Perayaan Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Me-12 KompasTV di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, Senin (11/9/2023) malam WIB.
Apresiasi diberikan kepada Gubernur Arinal karena dinilai memiliki kepedulian dalam pengembangan UMKM dan potensi sumber daya lokal. UMKM menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Gubernur Lampung bersama tiga Provinsi lainnya, yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Selatan.
Terkait perkembangan UMKM di Lampung, kepada KompasTV Arinal mengatakan Lampung merupakan persinggahan antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa yang memiliki berbagai potensi, salah satunya di bidang pertanian Lampung merupakan lumbung pangan.
“Saya tidak hanya membangun di hulu, tapi juga hilirnya, sehingga UMKM di Lampung cukup baik, cukup maju, karena bahan bakunya itu produk-produk yang ada di daerah itu sendiri, misalnya kopi, coklat, singkong, dan perikanan yang potensinya luar biasa,” ujar Arinal.
“Itulah sebabnya, dalam posisi kita mengalami situasi ekonomi yang sulit pada waktu yang lalu, Lampung terhindar karena UMKM terus bergerak,” tambahnya.
Acara 12 Tahun KompasTV yang mengusung Tema “Indonesia Raya yang Akan Menjadi Panggung Perayaan Keberagaman, Perdamaian, dan Demokrasi”.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wakil Presiden Ke-11 Budiono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Yudo Margono, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Pimpinan Partai Politik, Tokoh Agama, dan undangan lainnya.
“Selamat ulang tahun ke-12 kepada KompasTV. Saya dan keluarga termasuk yang menikmati informasi dan hiburan melalui Kompas TV. Salah satu favorit saya adalah acara talkshow-nya yang penuh muatan informatif, tapi mampu dikemas secara ringan dan tetap menghibur,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan kemudahan dan keterbukaan dalam mendapatkan informasi mencirikan proses demokrasi dan kemajuan pembangunan. Sejak era reformasi, negara ini sudah membuka saluran informasi yang sangat luas, bahkan kini kita memasuki era transformasi digital.
“Layanan informasi publik dan kebijakan dan semua sektor dan tingkatan seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan badan publik lainnya semakin dapat diakses siapa saja, baik melalui platform media nasional maupun media sosial,” katanya.
Kemudahan ini, lanjutnya, selain menandakan kemajuan, juga menjadi tantangan dalam negara demokrasi.
“Pekerjaan rumah kita selanjutnya tidak terbatas pada memastikan publik mendapatkan informasi yang cepat dan tepat, ke depan diperlukan upaya agar informasi tersebut bisa dikelola dan dioptimalkan sebagai instrumen untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan,” ujar Wapres.
Wapres Ma’ruf Amin menuturkan Bangsa Indonesia akan menorehkan tinta sejarah proses demokrasi melalui penyelenggaraan Pemilu 2024 secara serentak. Momentum ini akan menjadi yang terbesar dan terkompleks dalam histori politik Indonesia.
Dalam konteks Pemilu, ucapnya, kemudahan dan keterbukaan informasi merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang jujur, damai dan demokratis.
“Di sinilah televisi swasta nasional berperan signifikan untuk menyiarkan berbagai informasi terkait Pemilu sekaligus mengajak masyarakat berpartisipasi menyukseskan pemilu, menjaga iklim yang kondusif, menghargai perbedaan pilihan dan pandangan politik, serta tidak menyebarkan informasi yang bersifat hoaks, fitnah, kampanye hitam, dan adu domba termasuk di media sosial,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Kompas TV Rikard Bagun menyampaikan KompasTV terus terpanggil untuk berkontiribusi dalam upaya memperkuat apa yang disebut kesadaran berbangsa. “Kesadaran berbangsa sangat esensial dalam menumbuhkan rasa cinta dan kepada Tanah Air, bangsa dan negara,” ujarnya.
Rikard Bagun juga menuturkan KompasTV ingin menggunakan momentum peringatan usia 12 tahun untuk ikut mendorong pelaksanaan pemilu damai 2024.
“Sebagai bangsa kita ditantang untuk melaksanakan Pemilu serempak pertama pada 2024 secara damai. Tantangan pasti datang menghadang, tapi diubah menjadi peluang jika kita sungguh-sungguh bersatu. Tetap optimistik dan pantang menyerah,” ujarnya.
“Semangat kebersamaan dan persaudaraan perlu kita jaga demi keutuhan bangsa, tidak mudah diadu domba oleh hasutan media sosial,” tambahnya.
Di tengah-tengah komunitas media yang sama-sama mencari kebenaran, jelas Rikard, KompasTV memilih bersandar pada komitmen independen terpercaya. (Adpim)