Pemprov LampungPertanian

Gubernur Arinal Djunaidi Panen Bawang Merah di Desa Ruguk Lampung Selatan

68
×

Gubernur Arinal Djunaidi Panen Bawang Merah di Desa Ruguk Lampung Selatan

Sebarkan artikel ini

Lampung Selatan (LB): Gubernur Arinal Djunaidi melakukan panen bawang merah di Desa Ruguk Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (21/8/2023).

Gubernur Arinal menjelaskan kegiatan panen bawang merah ini merupakan implementasi lanjutan dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sebagaimana arahan Presiden Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BOS), pada Juli 2023 tercatat Lampung mengalami inflasi 0,05 persen, tetapi secara kumulatif tahunan inflasi pada 2022 tercatat 5,51 persen yang artinya masih di atas target inflasi Tahun 2022 yang ditetapkan pada kisaran 2 – 4 persen. Oleh sebab itu, Gubernur meminta seluruh pihak terkait terus membangun semangat dan kebersamaan dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Lampung, khususnya inflasi pangan.

Menurutnya, bawang merah dimasukkan dalam kelompok komoditas pangan utama karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan perekonomian Nasional. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan bawang merah, ucap Gubernur, harus diimbangi dengan produksi agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang sangat tinggi.

Provinsi Lampung sangat potensial menjadi sentra pengembangan bawang merah di luar Pulau Jawa, seperti Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu dan Tanggamus.  Upaya pengembangan bawang merah juga dilakukan dengan upaya penumbuhan sentra produksi benih atau Desa Mandiri Benih Bawang Merah, salah satunya di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan.

“Saya ingin panen bawang merah dan Desa Mandiri Benih Bawang Merah ini tidak hanya ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu dan Tanggamus, tetapi juga ada di Kabupaten/Kota lainnya,” kata Gubernur.

Dia juga mengungkapkan kegiatan ini memerlukan dukungan semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program pengendalian inflasi sehingga target akhir yakni angka inflasi yang terkendali dan stabil dapat dicapai.

“Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi semua pihak yang telah bersinergi dalam pengendalian inflasi di Provinsi Lampung, khususnya kepada Bank Indonesia yang telah berkontribusi bersama-sama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID),” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono, menyebut kegiatan ini untuk mendukung agar produksi komoditas bawang merah di Lampung bisa lebih tinggi. Selain itu, panen bawang merah ini merupakan implementasi lanjutan dari GNPIP untuk mendorong kerja sama antar daerah, baik Provinsi Lampung dengan provinsi lain maupun antar kabupaten, serta mendorong pengembangan digitalisasi pertanian (pertanian presisi).

Berdasarkan data selama Tahun 2023, hingga Juli komoditas bawang merupakan salah satu dari 5 komoditas yang memiliki andil sebagai penyumbang inflasi selama 4 bulan. Oleh karena itu, Budiyono berharap kolaborasi Pemerintah Provinsi/Kabupaten serta stakeholder lainnya menjadi langkah bersama untuk mendorong agar produksi bawang bisa ditumbuhkan.

“Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa tingkatkan produksinya sehingga petani dan kelompok taninya semakin sejahtera. Kita juga bisa menerima komoditas bawang, cabai atau yang lain dengan kualitas yang baik dan harga wajar dan stoknya tersedia karena tidak menunggu kiriman dari luar daerah,” kata Budiyono. (kmf/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *