Lampung Selatan (LB): Gubernur Lampung Arinal Djunaidi diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kusnardi, menghadiri pembukaan Lokakarya Nasional UI GreenMetric untuk Perguruan Tinggi Indonesia 2023 di Aula Gedung Kuliah Umum, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Kamis (10/8/2023).
Pada kesempatan itu, Kusnardi mengajak seluruh elemen pentahelix berkolaborasi menjaga keberlanjutan lingkungan. Elemen Pentahelix itu antara lain Pemerintah, Masyarakat, Lembaga Usaha, Akademisi, dan Media.
Dia menyebutkan Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen dalam menjaga lingkungan salah satunya menjadikan penurunan emisi gas rumah kaca sebagai indikator kinerja utama dalam kebijakan pembangunan daerah bidang lingkungan.
“Ini menjadi tugas kita bersama melalui sektor energi, industri, pertanian, kehutanan dan lahan serta sektor limbah-persampahan agar bersama-sama berkomitmen dalam mendukung aksi penurunan emisi gas rumah kaca di Provinsi Lampung,” ujar Kusnardi.
Menurut Kusnardi, termasuk berkolaborasi dan kerja keras seluruh stakeholder dalam pengelolaan sampah. Dia juga menyampaikan Pemerintah Provinsi Lampung telah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 09 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah.
“Perda tersebut diterbitkan dalam rangka meningkatkan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah di Provinsi Lampung melalui kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan,” katanya.
Selain itu, juga telah ditetapkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 27 Tahun 2022 tentang Kebijakan Strategi Daerah dalam pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Kusnardi menyebutkan pada 2022, Provinsi Lampung bersama stakeholder terkait telah mendeklarasikan Forum Bank Sampah Provinsi Lampung meningkatkan kinerja bank-bank sampah yang ada di Provinsi Lampung.
“Tercatat 151 unit Bank Sampah dengan unit aktif sebanyak 94 unit. Harapannya pada 2024 setiap desa/kelurahan memiliki minimal satu Bank Sampah yang menjadi bagian unit usaha desa atau kelurahan,” ujarnya.
Dia menuturkan dalam meningkatkan Indeks Kualitas Lahan dan pencapaian target penyerapan karbon bersih di sektor penggunaan lahan, Pemerintah Provinsi Lampung sedang dalam tahapan proses merealisasikan Taman Keanekaragaman Hayati dengan luasan tapak 24,99 Ha berlokasi di Kawasan Kota Baru.
“Diharapkan upaya ini dapat meningkatkan nilai Indeks Kualitas Lahan serta membantu pencapaian target penyerapan karbon bersih di sektor penggunaan lahan melalui Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink pada Tahun 2030,” pungkasnya.
Hadir dalam Lokakarya itu Ketua UI GreenMetric World University Rankings Prof. Dr. Riri Fitri Sari, Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dan dari Perguruan Tinggi se- Indonesia. (adp)