Bandar Lampung (LB): Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebut keamanan harus bisa dinikmati setiap warga negara, baik individu, kelompok, maupun sebagai bangsa.
Dia juga menyampaikan saat ini ada berbagai isu yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi keamanan nasional, mulai dari intoleransi, terorisme hingga stunting.
Hal tersebut disampaikan KASAD dalam acara Kasad Award dengan Tema “Bersama Merawat Kebangsaan” di Mabes AD, Jakarta, yang disaksikan secara live dari Aula A. Yani Makorem 043/Gatam, Senin (10/7/2023) malam.
“Sebuah kajian menyatakan keamanan manusia atau human security memiliki empat dimensi, yaitu keamanan dari bencana, keamanan dari kekerasan fisik, keamanan dalam bentuk perlindungan dan pemanfaatan kebhinekaan dan keamanan dalam bentuk pemenuhan kesejahteraan sosial,” ungkap Dudung.
Menurut KASAD, mengacu kepada filosofi human security, TNI Angkatan Darat mencermati setidaknya ada 10 isu strategis yang dapat membahayakan eksistensi bangsa kita, yaitu: intoleransi, ancaman terhadap ideologi bangsa, terorisme, stunting, bencana alam dan wabah, kesetaraan gender, perlindungan anak, solidaritas internasional, kebutuhan digitalisasi yang inovatif, dan pelestarian budaya.
“Menjaga keamanan dari bencana bermakna membentuk kesiapsiagaan dan manajemen risiko. Lalu menjaga keamanan dari kekerasan fisik berupa konflik struktural, dalam hal ini berarti mengelola konflik serta menekan tindak kekerasan dan kriminalitas,” ujarnya.
“Selanjutnya, menjaga keamanan dalam bentuk perlindungan dan pemanfaatan kebhinekaan, bermakna memastikan tidak adanya ketidakadilan, diskriminasi, marginalisasi, dan persekusi,” imbuhnya.
Dudung menegaskan sebagai bangsa dengan beragam suku dan budaya, masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi nilai toleransi. Perbedaan yang ada tidak boleh menjadi pembeda dan pemisah antar satu sama lain.
“Toleransi adalah nilai dasar yang kita junjung tinggi dalam berdemokrasi. Keberagamaan suku, bangsa, ras, dan budaya semestinya menjadi kekayaan, bukan pembeda apalagi pemisah di antara kita,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menegaskan yang juga perlu diwaspadai adalah terorisme dan virus radikalisme yang kini menjadi ancaman bagi keamanan negara dan manusia setiap saat. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk tetap menjunjung ideologi Pancasila.
“Di situlah ideologi bangsa Pancasila menjadi penting demi menciptakan human security. TNI AD melalui program kerjanya fokus terhadap isu-isu tersebut untuk menjaga stabilitas bangsa dan juga human security,” tegasnya.
“Bagi banyak orang dunia ini menjadi tempat yang tidak aman penuh ancaman di banyak sektor kehidupan seperti bencana alam, konflik kekerasan, kemiskinan yang kronis, wabah penyakit, stunting, ancaman kesehatan, kekerasan pada anak dan perempuan.”
“Kemunduran ekonomi dan persoalan keuangan yang secara tiba-tiba dapat menimbulkan kesulitan bahkan kekacauan melemahkan prospek pembangunan, perdamaian dan stabilitas yang pada akhirnya akan menimbulkan kekacauan,” bebernya.
Menurut Dudung, inilah peran penting media media sebagai penyalur informasi yang akurat dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran, sebagai kontrol sosial dan membangun kesadaran masyarakat.
“Media sebagai penyalur informasi yang akurat, berimbang, dan independen sangat krusial dalam membangun pengetahuan masyarakat, sekaligus melakukan pengawasan terhadap terjaganya kepentingan umum. Kehadiran media yang peduli terhadap permasalahan human security adalah modal penting bagi bangsa ini untuk melangkah dan bergerak maju,” pungkasnya. (AK)