Lampung Tengah (LB): Video seorang guru SMPN 1 Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah yang mengaku dipindahtugaskan 100 kilometer dari rumahnya akibat tidak memenuhi undangan Camat untuk menghadiri sebuah pertemuan yang tidak berkaitan dengan urusan kedinasan.
Dalam video berdurasi 2 menit 49 detik yang diterima lampungbarometer.id, Senin (6/3/2023) malam, terlihat seorang wanita mengenakan seragam Korpri dan jilbab panjang, mengadukan nasibnya dan meminta tolong kepada Presiden dan menteri karena merasa dizolimi dipindahtugaskan tanpa prosedur.
“Tolong saya Pak Menteri, tolong saya Pak Presiden, saya sebagai orang kecil orang biasa hanya sebagai guru SMP harus menghidupi anak saya yang tiga orang tetapi saat ini karena keadaan kabupaten Lampung Tengah akan melaksanakan Konfrensi Cabang Pemilihan Ketua Muslimat (Muslimat NU, red) dan saya hanya sebagai ketua Muslimat Kecamatan merasa terzolimi karena tidak memenuhi undangan daripada Pak Camat untuk untuk datang di Nuwo Balak,” ungkapnya sambil menangis.
Dalam video tersebut dia juga menjelaskan alasan mengapa tidak menghadiri undangan Camat tersebut.
“Saya juga tidak tahu undangan itu untuk apa, tiba-tiba saya mendapat usulan mutasi dari tempat saya bekerja di SMPN 1 Way Seputih. Kemudian saya memang tidak memenuhi undangan itu karena saya memang sedang merawat Bapak saya yang sedang sakit di kampung, anak saya juga sakit di Bandar Lampung,” tuturnya.
“Akhirnya saya kembali ke sini malam Minggu. Subuh tadi saya menerima surat keputusan bahwa saya harus dipindahalihkan ke SMPN 1 Selagai Lingga yang jarak tempuhnya dari rumah saya itu 100 kilo. Saya hanya perempuan Pak,” ungkapnya lebih lanjut.
Wanita tersebut juga mengatakan selama bertugas tidak pernah melanggar peraturan dan melaksanakan tugas dinas dengan baik.
“Saya selama ini tidak pernah menyalahi dinas saya, apapun saya lakukan dengan peraturan yang ada. Saya di PAC Way Seputih (pengurus Muslimat NU, red) juga bekerja sebaik-baiknya. Dari 94 (Tahun 1994, red) di Seputih Banyak ini sudah banyak sekolah yang saya dirikan, secara pribadi ada. Hanya untuk membantu pemerintah. Kemudian kemarin belum lama juga saya membuka SDI NU di Seputih Banyak ini, saya tidak pernah pamrih apapun,” bebernya.
“Maka dari itu Pak, saya ini hanya bersama-sama dengan teman-teman di Muslimat NU untuk bersama memajukan bidang moral membangun mentalnya baik. Saya mohon Pak saya tidak mau dipindah dari jauhnya begitu. 100 kilometer apakah bisa saya tempuh sebagai seorang perempuan, sementara saya masih punya anak SD yang harus saya lindungi setiap hari. Tolong Pak, tolong saya,” ujarnya dengan berlinang air mata. (Herdi)
Komentar