Pesawaran (LB): Seorang warga Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Leo (19), terbaring menahan sakit akibat cedera bahu dan pergelangan tangan serta mengalami sesak napas.
Hal tersebut dialami Leo usai tertabrak oleh peserta Touring Motor Trail (Tribal) di Talang Rabun, Gunung Betung, kawasan Register 19 wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman, Sabtu (7/1/2023).
Kejadian bermula saat Leo mengendarai sepeda motor dari kebun menuju gubuk yang tidak jauh dari lokasi kebun dengan membawa hasil kebun berupa kopi. Naas, saat hendak berbelok dari arah kebun menuju gubuk, dia tertabrak salah satu peserta Tribal hingga terpental dari sepeda motornya.
Saat ditemui di rumahnya pada Minggu, (8/1/2023), kepada lampungbarometer.id, dia menceritakan kejadian yang dialaminya.
“Pada Sabtu pagi sekitar Pukul 10.00 WIB, posisi di Talang Rabun, saya tertabrak peserta touring motor trail Tribal sampai terpental. Saat kejadian nggak ada yang nolong, kapan agak lama orang-orang talang (petani kebun) pada dateng gitu,” ujar Leo.
Leo juga menceritakan bahunya terasa sangat nyeri akibat terkena stang motor. Selain itu, dia juga mengaku mengalami sesak napas.
“Kalau yang paling sakit bahu saya, napas saya juga sesak kena stang motor. Setelah balik ke dusun baru dibawa oleh orang tua saya berobat ke Rumah Sakit GMC,” tutur Leo.
Sementara itu, Naryo (30), orang tua Leo, kepada media ini, membenarkan adanya peristiwa yang menimpa sang anak. Dia berharap agar penyelenggara kegiatan tersebut bertanggung jawab atas peristiwa yang dialami anaknya.
“Anak saya bilang bahunya sakit dan merasa napasnya sesak. Sudah saya bawa ke Rumah Sakit GMC, dokter di Rumah sakit GMC menyarankan tiga hari ke depan agar diperiksa kembali,” ucap Naryo.
Menurut Naryo, akibat kejadian itu anaknya mengalami cedera bahu dan pergelangan tangan serta sesak napas. Selain itu, sepeda motor yang biasa digunakan untuk aktivitas di kebun juga rusak parah dan tidak bisa digunakan seperti biasa. Padahal sepeda motor tersebut alat utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kini Leo yang kesehariannya membantu orang tua mencari nafkah dengan berkebun, hanya bisa terbaring sakit. Oleh sebab itu, Naryo meminta pihak penyelenggara bertanggung jawab.
“Semua ini musibah, tapi kami berharap penyelenggara kegiatan bertanggung jawab. Kami minta motor diperbaiki dan biaya anak saya selama berobat ditanggung,” ujar Naryo.
Dia juga mengaku belum ada dari pihak penyelenggara yang menghubungi keluarganya.
“Belum ada yang menghubungi kami. Kalau informasi yang kami dapat, ketua penyelenggara touring motor trail itu tinggal di Pringsewu, namanya Pak Winarno. Namun, kami belum bisa memastikan,” ungkap Naryo. (Dayat)