Seni Budaya

Hari Ini dan Besok Study Teater Kuman Akan Pentaskan Lakon ‘Rumah Kertas’ di Gedung Pertunjukan DKL

124
×

Hari Ini dan Besok Study Teater Kuman Akan Pentaskan Lakon ‘Rumah Kertas’ di Gedung Pertunjukan DKL

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG (LB): Study Teater KUMAN Lampung akan menampilkan pementasan teater dengan Lakon “Rumah Kertas” karya Nano Riantiarno di Gedung Pertunjukan Dewan Kesenian Lampung (DKL) Komplek Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung, Sabtu – Minggu (29-30/10/2022) Pukul 14.00 WIB.

Pengelola Study Teater KUMAN sekaligus Sutradara pementasan ini Edy Samudera Kertagama kepada Lampungbarometer.id mengatakan pementasan ini digelar dengan harapan mampu membawa penonton pada suatu sudut pandang positif dalam menyikapi problematika bangsa ini.

“Kita akan pentas selama dua hari, hari ini dan besok. Pementasan akan dimulai Pukul 14.00 WIB. Harapannya pementasan ini bisa memberikan sudut pandang yang positif kepada penonton dalam menyikapi berbagai problem yang dihadapi bangsa ini,” ucap Edi, Sabtu (29/10/2022).

STUDY Teater Kuman akan mementaskan naskah “Rumah Kertas” karya Nano Riantiarno di Gedung Teater Tertutup Dewan Kesenian Lampung (DKL) di Komplek PKOR Way Halim, Sabtu dan Minggu 29-30 Oktober 2022. Foto: Istimewa.

Edi juga mengatakan studi pertunjukan merupakan salah satu rangkaian proses penggalian minat dan bakat bagi genersi muda seperti pelajar dan mahasiswa bahkan masyarakat umum untuk mempelajari teater secara utuh.

Selanjutnya sutradara yang juga penyair ini menyampaikan dalam study pembelajarn teater, Study Teater KUMAN akan memberikan pengetahuan soal keartistikan dalam sebuah pementasan teater yang meliputi keaktoran, setting panggung, make up, kostum, tata musik, tata cahaya dan lain-lain yang berkaitan dengan pementasan.

“Kami percaya setiap usaha pengembangan kesenian, khususnya teater dapat menyajikan ide-ide cemerlang dari para pelakunya dengan menanamkan jiwa yang luhur sehingga pembinaan ini dapat terus berlangsung dan tumbuh di masyarakat,” ujarnya.

“Study Teater KUMAN sangat mengharapkan dorongan dan dukungan semua pihak untuk mengetengahkan dan menggelorakan seni peran di Lampung. Sebab seni budaya yang hidup (teater) tidak kalah pentingnya dalam peranannya mempertingi mental dan moral bangsa untuk hari ini dan seterusnya,” imbuhnya.

Menurut Edi, dalam pementasan yang ke 120 ini, Study Teater KUMAN Lampung mencoba melahirkan kembali karya-karya pementasan yang sudah sekian lama tidak produksi dalam pertunjukan realis yang mengangkat tentang persolan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Study Teater KUMAN Lampung didirikan pada 1979 dan telah pentas 120 kali serta telah banyak melahirkan sutradara dan aktor yang menyebar di Indonesia. Naskah-naskah yang telah dipentaskan di antaranya Trilogi Sopckles; Audipus Rex, Audipus The Colonus, Antigone; Romeo and Juliet, Waiting For Godot (Menunggu Godot), Machbet, Impian Di Tengah Musim, Orthela, Sumur Tanpa Dasar, Embun-Embun Putih, Nyanyian Angsa dan lain-lain,” tuturnya. (Uud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *