Politik

Mukhlis Basri: Pancasila Adalah Manifestasi Kultur Bangsa yang Harus Dipertahankan

22
×

Mukhlis Basri: Pancasila Adalah Manifestasi Kultur Bangsa yang Harus Dipertahankan

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG (LB): Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Lampung Drs. Mukhlis Basri menegaskan Pancasila dan musyawarah mufakat merupakan manifestasi kultur bangsa Indonesia yang harus dipertahankan.

“Kalau kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan kultur maka negara bisa menjadi lebih bagus,” ucap Mukhlis Basri saat menjadi narasumber Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Kuliah Umum Universitas Tulangbawang Tahun Akademik 2022/2023, Sabtu (17/9/2022).

Menurutnya, Pancasila adalah sumber nilai jati diri bangsa sekaligus fondasi negara. Sebagai falsafah negara, ucap Mukhlis, Pancasila menjadi acuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

“Salah satu ciri bangsa yang berperadaban unggul adalah mampu menunjukkan karakter dan jati dirinya tanpa harus kehilangan kesempatan dan kemampuan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain. Harus mampu mengaktualisasikan makna yang dikandungnya sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar mantan Bupati Lampung Barat dua periode itu.

Menanggapi salah satu mahasiswa yang menanyakan perihal kenaikan harg BBM, Mukhlis mengatakan penyesuaian harga BBM merupakan upaya pemerintah untuk mengoptimalkan manfaat APBN sebaik-baiknya bagi masyarakat yang lebih membutuhkan, serta melindungi masyarakat miskin dan rentan miskin dari dampak kenaikan harga pangan dan energi.

Menurut Mukhlis, dalam hal ini pemerintah telah menaikkan anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 lebih 3 kali lipat, yaitu dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun. Namun, manfaatnya ternyata lebih banyak dinikmati kelompok masyarakat mampu, sehingga perlu diberlakukan kebijakan pengalihan subsidi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan untuk meringankan beban APBN 2022 dan meningkatkan ruang fiskal 2023.

“Selama ini subsidi BBM lebih banyak dinikmati mereka yang menggunakan kendaraan. Artinya, orang-orang mampu lebih banyak menikmati subsidi ini. Nah kalau kemudian ini kita bisa alihkan, kita bisa mengubah bentuknya menjadi bentuk rasa support kita kepada orang yang miskin atau rentan miskin tentu akan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *