BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer): Mantan pegawai PT Mandiri Multi Megah Kota Bumi Lampung Utara, Bahnan (43) mempertanyakan ijazah dan sertifikat toko miliknya yang ditahan pihak perusahaan PT Mandiri Multi Megah (M3).
Saat berkunjung ke kantor lampungbarometer.id, Selasa (7/12/2021) malam, Bahnan mengatakan permasalahan ini berawal saat dirinya diberhentikan secara sepihak oleh pihak perusahaan, namun ijazah dan sertifikat yang dijadikan sebagai jaminan saat melamar sebagai karyawan hingga saat ini masih ditahan perusahaan.
“Ijazah dan sertifikat saya yang dijadikan jaminan saat melamar sebagai karyawan oleh PT MMM ditahan tanpa alasan jelas padahal saya diberhentikan, bukan mengundurkan diri,” ujar Bahnan saat berkunjung ke Kantor Media Lampung Barometer, Selasa (7/11/2021).
“Saya ke Kantor Pusat PT MMM di seputaran Garuntang, Bandar Lampung untuk meminta ijazah dan sertifikat tanah milik adek saya dikembalikan karena saya sudah diberhentikan dari perusahaan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bahnan mengatakan dia sudah minta agar perusahaan segera menyerahkan sertifikat dan ijasah miliknya karena dia sudah diberhentikan dari perusahaan tersebut.
“Saya kan sudah diberhentikan, sertifikat yang ditahan itu punya adek saya. Jelas adek saya jadi khawatir sertifikat itu hilang. Namun, pihak perusahaan malah menyerahkan semuanya kepada Cabang Kotabumi. Padahal Kepala Cabang MMM Kotabumi Aprilawati,” ungkapnya.
Bahnan juga mengatakan dirinya mendatangi Kantor Pusat PT Mandiri Multi Megah di Garuntang, Kota Bandar Lampung untuk meminta ijasah dan sertifikat miliknya dan diterima bagian HRD. Namun, HRD berkelit terkait dengan hal tersebut dan meminta Bahnan menemui Kepala Cabang Kotabumi.
“Pak bicara prosedur, yang bisa ngambil jaminan itu kepala cabangnya,” ujar Bahnan menirukan ucapan HRD.
Sementara itu, Kepala Cabang MMM Kotabumi Aprilia saat dihubungi melalui telepon tidak mengangkat meskipun nada deringnya dalam keadaan aktif.
Begitu juga pihak PT Mandiri Multi Megah Bandar Lampung saat hendak ditemui wartawan untuk dikonfirmasi terkait masalah ini tidak bersedia menemui wartawan.
“Maaf bang, bos nggak bersedia ditemui,” kata Security M3 bernama Andi. (her)
Tidak ada komentar