LAMPUNG SELATAN (lampungbarometer.id): Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Forum Rektor Indonesia (FRI) melaksanakan Pendampingan Wirausaha Desa dalam Mendukung Kebangkitan Ekonomi di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (Desa Terdampak Tsunami Anak Gunung Krakatau), (4-5/9/2021).
Kegiatan ini digelar dengan metode blended; workshop pengembangan strategi marketing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa, dan workshop manajemen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa sebagai implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Bersama Masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Dr. Ayi Ahadiat, M.Si. menyampaikan peserta kegiatan adalah pelaku usaha di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan dan mahasiswa Unila sebagai implementasi Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM) pada bidang Wirausaha Desa.
“Desa Kunjir adalah salah satu desa yang terdampak bencana Tsunami Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 2018 silam. Kita berharap kegiatan ini bisa membantu masyarakat untuk bangkit setelah terkena bencana tsunami dan disusul bencana Covid-19,” ujar Ayi.
Salah satu Narasumber, Dra. Ida Nurhaida, M.Si., yang memberikan materi tentang komunikasi pemasaran, secara online menjelaskan pelaku usaha harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk menarik minat pelanggan. Pada kesempatan tersebut dia juga memberikan apresiasi atas antusiasme para peserta dalam kegiatan ini.
“Saya berharap peserta bisa menerapkan materi yang telah saya sampaikan, dan semoga kegiatan ini berdampak positif bagi perkembangan usaha mereka di masa mendatang,” ujar Ida.
Menyikapi kegiatan ini, Plt. Kepala Desa Kunjir, Sanusi, mengucapkan terima kasih kepada Unila, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Forum Rektor Indonesia yang telah mengunjungi desanya.
Dia berharap masyarakat Desa Kunjir dapat menerapkan ilmu yang diberikan para pemateri dalam kegiatan ini sehingga bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi pelaku usaha di Desa Kunjir.
“Jenis usaha warga Desa Kunjir ini beragam, seperti industri kreatif, industri jasa dan perdagangan, industri makanan dan minuman, serta industri produksi. Jadi, saya minta warga yang jadi peserta kegiatan ini, agar mengikuti dengan serius sehingga ilmu yang diberikan bisa diserap dengan baik dan menerapkannya di usaha masing-masing,” kata Sanusi.
Mewakili warga Desa Kunjir, dia juga mengucapkan terima kasih kepada Unila, Kemenko PMK Republik Indonesia dan Forum Rektor Indonesia, karena telah memilih Desa Kunjir sebagai tempat meyelenggrakan kegiatan ini.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan dan pemasaran pelaku usaha di Desa Kunjir dan mewujudkan perubahan yang lebih baik. (*/Ahmad/Herdi)