BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): Hari pertama kunjungannya di Lampung, Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti meninjau RS Covid-19 Pertamina Bintang Amin Ekstensi Asrama Haji Lampung, Jumat (3/9/2021).
Dalam kunjungannya La Nyalla didampingi Sekjen DPD RI Rahman Hadi, Senator Bustami Zainuddin, dr. Jihan Nurlela (Lampung); K.H. Abdul Hakim, Sylviana Murni, Andi Muh Ihsan (Sulsel), Eni Sumarni (Jabar), Djafar Alkatiri (Sulut).
Ketua DPD RI dan rombongan diterima Direktur RS Covid-19 Pertamina Bintang Amin dr. Rachmawati dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung, Qudrotul Ikhwan, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Diketahui RS Pertamina Bintang Amin Ekstensi Asrama Haji diresmikan Menteri BUMN dan Menteri Agama pada 8 Agustus 2021 lalu. RS ini merupakan alih fungsi dari Asrama Haji Lampung yang dijadikan rumah sakit bagi pasien Covid-19.
Pada kesempatan ini, Senator asal Jatim itu mengaku mengapresiasi langkah Pemerintah mengalihfungsikan bangunan Asrama Haji menjadi RS Penanganan Covid-19, sebab selama pandemi jarang digunakan.
“Kita apresiasi kerja sama Kementerian BUMN dan Kemenag dalam menghadapi pandemi. Kerja sama seperti ini bagus dan harus diperkuat, gedung yang selama pandemi jarang digunakan bisa dipakai sebagai fasilitas kesehatan,” kata LaNyalla.
Senator yang pernah menjabat Ketua Umum PSSI ini berharap kasus Covid di Lampung tertangani dengan baik dan tidak ada lagi penambahan kasus secara signifikan. Rencananya Ketua DPD RI akan berada di Lampung hingga Tanggal 7 September 2021 mendatang.
Sementara itu, dr Rachmawati mengatakan RS Pertamina Bintang Amin Ekstensi Asrama Haji dibuat pada Juli 2021 lalu, karena saat itu kasus Covid-19 di Provinsi Lampung sangat tinggi.
“Kapasitas RS Bintang Amin hingga 200 tempat tidur tetapi dipersiapkan bertahap. Tahap pertama dioperasikan 51 tempat tidur, rinciannya: 20 tempat tidur IGD ICU lengkap dengan ventilator, 4 tempat tidur HCU, 3 tempat tidur IGD di lantai 1, serta 24 tempat tidur ruang rawat isolasi di lantai 2,” ungkap Rachmawati.
Dia juga menjelaskan nantinya RS ini akan dikembalikan fungsinya sebagai asrama haji. Di rumah sakit ini, ujar Rachmawati, ada fasilitas laboratorium, instalasi farmasi, hingga Command Room yang bisa memantau kondisi pasien 24 jam. (*/AK)