JAKARTA (lampungbarometer.id): Karakter generasi muda lingkungan kampus di Indonesia mengalami kemerosotan. Hal ini dibuktikan adanya potensi radikalisme dari kalangan profesi, termasuk di perguruan tinggi.
Demikian disampaikan Ketua Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) Prof. Dr. Karomani, M.Si. saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) di Hotel Raffles, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (10/6/21).
“Hasil survei berbagai lembaga menyatakan karakter generasi muda di lingkungan kampus di Indonesia mengalami kemerosotan, dengan adanya potensi radikalisme dari kalangan profesi termasuk di perguruan tinggi,” ujar Prof. Dr. Karomani, M.Si. dalam paparannya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan ini, dia menyampaikan alternatif solusi peningkatan karakter bela negara.
“Alternatif solusi peningkatan karakter bela negara dari kampus bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu Solusi Pendekatan Sistematis dan Solusi Quadruple Helix Model,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan untuk mencegah radikalisme dari kalangan kampus, secara sistematis perguruan tinggi dapat melakukan beberapa hal: memasukkan muatan karakter bela negara dalam kurikulum pembelajaran, pembinaan kelembagaan dan aktivitas organisasi kemahasiswaan, dan pembinaan wawasan kebangsaan karir dosen dan tenaga kependidikan.
“Untuk Quadruple Helix Model ialah dengan kolaborasi antar aktor; pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat dan media. Empat aktor ini harus saling bersinergi dan bersama memprogramkan kegiatan dalam peningkatan karakter bela negara pada perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Karomani.
Kegiatan ini menghadirkan tujuh narasumber, yaitu: Dirjen Poktan Kemenhan RI Mayjen TNI Dadang Hendrayuda, Ketua FRPKB Prof. Dr. Karomani, M.Si., Dirjen Dikti Prof. Nizam, Ph.D., Dirjen Pendidikan Islam Prof. Dr. Ali Ramdhani, perwakilan BNN Brigjen. Pol. Drs. Imam Sumantri, M.Si., dari BNPT Brigjen. Pol. Ahmad Nurwahid. (ahm/red)