Seni Budaya

Bangkitkan Kerajinan Lampung, Riana Sari Arinal Jadikan Tenun Lampung Asal Tanggamus Ikon Lampung Craft 2021

22
×

Bangkitkan Kerajinan Lampung, Riana Sari Arinal Jadikan Tenun Lampung Asal Tanggamus Ikon Lampung Craft 2021

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Hj. Riana Sari Arinal mendorong kerajinan Lampung tetap bangkit di tengah pandemi Covid-19. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengangkat tenun Lampung asal Kabupaten Tanggamus sebagai ikon even Lampung Craft 2021 yang akan digelar Maret mendatang.

“Kita terus mendorong agar kerajinan di Lampung tetap bangkit meskipun dalam situasi pandemi Covid-19. Terlebih Tenun Lampung saat ini langka sehingga melalui even Lampung Craft Tenun Lampung akan bangkit dan lebih berkembang,” ujar Riana Sari Arinal, Minggu (7/2/2021).

Menurut Riana Sari Arinal, tenun Lampung asal Tanggamus menjadi ikon Lampung Craft 2021 karena Kabupaten Tanggamus menjadi tuan rumah Lampung Craft 2021.

KETUA Dekranasda Provinsi Lampung Hj. Riana Sari Arinal terus berupaya bangkitkan kerajinan Lampung, salah satunya dengan menjadikan Kerajinan Tenun Lampung asal Kabupaten Tanggamus sebagai ikon Lampung Craft 2021.

Sementara itu, pengrajin Tenun Lampung Hendri Dunan mengatakan sudah mempresentasikan berbagai motif dan keunggulan Tenun Lampung hasil produksinya di depan Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, Wakil Ketua Dekranasda Maminyani Fahrizal Darminto dan Sekretaris Rusdiana Adi Erlansyah, di Galeri Dekranasda.

“Tenun Lampung yang dikerjakan sekarang merupakan satu-satunya di Lampung. Untuk mewujudkan kerajinan ini harus melibatkan tenaga cukup banyak, satu alat tenun harus didukung 4-5 orang dengan membutuhkan waktu dua bulan untuk menjadi satu lembar kain Tenun Lampung,” ungkap Hendri.

Hendri menceritakan memulai usahanya sejak 2017. Dia bertekad mempertahankan usahanya di Kampung Sailing, Sumberejo, Tanggamus menjadi desa wisata tenun, sehingga berbagai cara dilakukan agar Tenun Lampung tetap bertahan.

Lebih lanjut Hendri menyampaikan dulu Lampung ada budaya tenun, tapi sekarang mulai punah. Oleh sebab itu, dia tetap bertahan menggeluti usaha ini untuk mempertahankan Tenun Lampung, salah satunya dengan mempertahankan SDM yang ada dengan cara mempekerjakan pengrajin lokal untuk merajut kembali motif-motif etnik Lampung.

Dia bertekad untuk berkreasi demi menjaga niat luhur melestarikan dan mengembangkan motif dan budaya khas masyarakat Lampung.

“Kami berharap eksistensi yang kami jaga dapat menggugah kesadaran masyarakat, khususnya Provinsi Lampung untuk turut andil melestarikan budaya yang tak ternilai harganya ini,” kata Founder Tenun Lampung ini.

Meskipun banyak kendala dan tantangan yang dihadapi, Hendri Dunan terus bertekad untuk semakin melambungkan motif-motif Tenun Lampung di kancah nasional. Usaha yang ditekuni sejak 2017 ini, sekarang sudah memberdayakan 30 penenun dan pengrajin kain tapis, memiliki galeri, dan selalu menjadi pusat perhatian dalam kegiatan pameran tingkat kabupaten, provinsi, maupun Nasional.

Sesuai dengan visinya, Hendri mengharapkan usaha ini bisa mengintegrasikan potensi wisata Tanggamus, khususnya di Kecamatan Sumberejo dan sekitarnya dan bisa membangun lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

“Saya bercita-cita menciptakan atmosfer wisata edukasi kerajinan berdampingan dengan agrowisata dan wisata alam lainnya, tentunya menjaga dan melestarikan serta mengembangkan motif khas Lampung,” ujar Hendri Dunan. (*/red)