PESAWARAN (lampungbarometer.id): Ketua PAC PDIP Tegineneng, Kabupaten Pesawaran Yan Susi Heryanto angkat bicara terkait beredarnya video berisi ungkapan kekecewaan kader PDIP Kabupaten Pesawaran, terutama pengurus ranting.
Menurut Yan Susi Heryanto sebanyak 16 pengurus ranting yang mengundurkan diri tersebut sebetulnya jauh sebelum Pilkada sudah bukan lagi pengurus PAC PDI-P Tegineneng.
“Mereka bukan lagi pengurus, sebab telah mengabaikan instruksi partai dan perintah Ketua Imum Megawati Soekarno Putri,” ungkapnya.
Menurut Yan Susi tidak mematuhi perintah partai dan instruksi Ketua Umum adalah alasan mereka diberhentikan sebagai pengurus ranting karena kader sejati harus patuh dan tunduk dengan perintah partai.
“Ya itu salah satu indikator mereka tidak lagi dianggap sebagai pengurus, jadi tidak benar PAC PDI-P terpecah, bahkan kami makin solid untuk menjalankan roda organisasi pasca Pilkada,” jelasnya.
Apalagi kata dia, dalam Pilkada 9 Desember 2020 lalu, orang-orang yang mengaku kecewa tersebut mendukung pasangan yang tidak direkomendasikan PDIP.
“Apakah dengan begitu mereka masih layak jadi pengurus, karena partai kita ini AD/ART-nya jelas, bahkan Ketua Umum kami pernah berorasi siapapun yang tidak patuh perintah partai, silahkan pergi tinggalkan PDIP,” kata dia.
Hal senada dikatakan Ketua PAC PDIP Gedong Yataan A. Nizar. Menurut A. Nizar, mereka semua adalah oknum dan jauh sebelumnya memang sudah dipecat dari partai.
“Kok ketika Paslon yang mereka jagokan kalah, keluar pernyataan sikap kalau mereka kecewa. Sebetulnya partai yang kecewa dengan sikap yang dilakukan oknum tersebut,” ujarnya.
“Partai kami punya aturan dan komitmen yang jelas, sekali tegak lurus selamanya tegak lurus. Apalagi memang perintah dan intruksi partai dan ketua umum, jadi sekali lagi PDIP Pesawaran sampai detik ini tetap solid, tidak ada perpecahan,” ujarnya. (red)