LAMPUNG UTARA (lampungbarometer.id): SMA Negeri 1 Abung Semuli (SMANSA MULI) Lampung Utara melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Dan Penguatan Komitmen Sekolah Calon Pelaksana SKS, Senin (9/11/2020).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Laboratorium Biologi sekolah ini diikuti sekitar 70 guru dan staf Tata Usaha dengan narasumber Koordinator Sekolah SKS Provinsi Lampung Drs. Jumani Darjo, M.Pd.
Jumani mengingatkan sebelum sistem SKS diterapkan, seluruh dewan guru dan staf TU SMAN 1 Abung Semuli harus membaca dan mempelajari pedomannya dengan baik. Hal ini, kata dia, supaya dalam pelaksanaannya nanti pihak sekolah betul-betul tahu apa dan bagaimana melaksanakan program ini.
“Pihak sekolah harus membaca buku pedoman dan petunjuknya, supaya jika dalam pelaksanaannya terdapat kendala maka bisa ditemukan solusinya. Intinya bahwa sekolah ini benar-benar siap untuk melaksanakan sistem SKS,” ujar Jumani.
Selain itu dia juga meminta seluruh guru serta kepala sekolah untuk mempelajari model-model pembelajaran, misalnya Taxonomi Bloom atau teknik Jigsaw.
“Nanti bisa dipilih model pembelajaran mana yang paling tepat untuk digunakan,” ujar mantan Kepala SMAN 2 Bandar Lampung ini.
Berdasar pantauan lampungbarometer.id seluruh peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, salah satunya Iin Zaenah, S.Pd. Guru Mata Pelajaran Sosiologi ini, mengaku hampir seluruh guru hadir dalam kegiatan ini.
“Secara pribadi saya antusias ikut kegiatan ini karena jika betul sistem SKS diterapkan di sini, ini akan menjadi pengalaman baru bagi kami sebagai guru di Lampung Utara. Selama ini sistem SKS digunakan oleh mahasiswa dan beberapa sekolah di luar Lampung Utara. Jadi sebagai guru, saya merasa ini sebuah tantangan,” ujar guru yang mengaku mendapat tugas tambahan sebagai pembina OSIS ini.
Sedangkan guru lainnya, Eni Eka, S.Pd. mengaku merasa tertarik dan sangat setuju dengan sistem pembelajaran SKS ini, karena dianggap lebih adil bagi siswa yang pintar.
“Setelah mendengar penjelasan dari narasumber, jujur saya sangat setuju dan mendukung program ini. Sistem akselerasi ini memang cocok dan adil terhadap siswa yang pintar karena tidak harus menunggu kawannya yang kurang pintar untuk lulus,” ujar guru pengampu Mata Pelajaran Matematika ini.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Abung Semuli Drs. M. Suharyadi, M.Pd., ditemui usai kegiatan mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu persiapan sebelum sekolah yang dipimpinnya itu melaksanakan sistem kredit semester yang direncanakan tahun depan.
“Rencananya kami akan membuka kelas akselerasi khusus untuk siswa yang kemampuannya di atas rata-rata. Nanti akan kita seleksi. Mereka yang masuk di kelas khusus ini kemungkinan akan lulus lebih cepat dari kawan-kawan seangkatannya yang tidak maauk kelas akselerasi,” ujar M. Suharyadi menjelaskan.
Selanjutnya dia mengatakan sistem pembelajaran seperti ini merupakan salah satu cara memberikan ruang dan penghargaan kepada siswa yang memiliki kemampuan lebih (pintar) untuk bisa menyelesaikan sekolahnya lebih cepat dari siswa yang kemampuannya biasa-biasa saja.
“Jadi ini adalah bentuk penghargaan kepada siswa yang pintar. Mereka bisa lulus lebih dulu dari kawan-kawannya meskipun masuknya bareng,” kata M.
Kepala sekolah yang dikenal humoris ini juga mengatakan dalam kelas akselerasi nantinya siswa akan diperlakukan seperti mahasiswa karena sistem belajarnya menggunakan SKS.
“Jadi siswa pintar otomatis akan mendapat SKS atau mata pelajaran lebih banyak dari siswa yang kurang pintar. Nah, ini berarti kalau siswa yang kemampuannya biasa-biasa saja butuh waktu tiga tahun untuk lulus maka bisa jadi siswa pintar bisa lulus kurang dari tiga tahun. Kalau ini terealisasi maka sekolah ini adalah sekolah pertama di Lampung Utara yang menggunakan sistem SKS (kelas akselerasi),” katanya. (Tham/AK).