PESAWARAN – Di tengah mewabahnya virus Corona (Covid-19) yang terus menyebar teror dan merenggut puluhan ribu nyawa manusia di berbagai penjuru dunia, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus mematikan ini.
Di Indonesia, para tenaga medis mulai tingkat Puskesmas hingga rumah sakit, telah menyatakan siap bertarung bertaruh nyawa untuk menyelamatkan pasien sekaligus melawan virus ini meskipun dengan alat pelindung diri (ADP) seadanya; yang tentu saja mengandung resiko sangat tinggi. Ya, mereka rela menggunakan APD seadanya demi keselamatan dan kesehatan masyarakat, di Puskesmas Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung contohnya.
Jika Anda mengunjungi Puskesmas Desa Hanura di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Anda akan menemukan tenaga medis di sana menggunakan jas hujan dan masker seadanya dalam menangani pasien, terutama pasien yang baru. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terpapar virus Corona. Sebuah pemandangan yang membanggakan, sekaligus mengkhawatirkan. Bangga karena mereka telah menunjukkan dedikasi sebagai pejuang yang rela bertarung melawan virus ini meskipun dengan alat seadanya.
Namun di lain sisi, ini sangat mengkhawatirkan, juga menyedihkan karena dengan APD yang tidak sesuai standar seperti ini mereka sangat rentan terpapar. Jika ini terjadi maka ini sebuah kerugian besar sekaligus bencana bagi kita semua. Belum lagi terkait kenyamanan dalam bekerja, jas hujan dan masker ini tentu sangat tidak nyaman untuk dipakai dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi warga yang sakit, sebab peruntukannya memang bukan untuk tenaga medis. Apalagi dalam menangani pasien, ini tentu saja tidak diinginkan para tenaga medis di sana, tapi keadaan memaksa demikian.
Kondisi ini harus menjadi perhatian utama pemerintah, sebab para tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam memerangi virus asal Wuhan ini memiliki tanggung jawab besar melayani pasien yang sakit. Di tengah pandemik ini tentu tenaga medis harus tetap sehat dan wajib melindungi diri dari paparan virus mematikan ini. Oleh sebab itu, kesehatan mereka harus terjamin dengan mengenakan APD yang sesuai standar, asupan gizi seimbang serta vitamin dan suplemen yang memadai untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan selalu fit.
Terkait kondisi ini, Kepala UPT Puskesmas Hanura Nazlina Mayanti, S.Km., M.M. menyampaikan para tenaga medis di Puskesmas Hanura tidak pernah mengeluh dan siap berperang melawan Covid-19 demi masyarakat. Dia juga mengaku bangga dengan dedikasi yang ditunjukkan anak buahnya. Namun dia berharap agar masyarakat dapat bekerja sama dengan selalu menjaga prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Biar kami berjuang di sini, untuk masyarakat tolong bantu kami dengan tetap di rumah,” katanya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah, mengedepankan sosial distancing atau menjaga jarak, tetap berada di rumah, dan menghindari keramaian agar mengurangi resiko terpapar Covid-19 yang penularannya sangat mudah melalui kontak langsung dengan penderita.
“Kami di sini berjuang melawan Covid-19, rela kepanasan dengan jas hujan yang selalu kami gunakan. Tapi kami juga butuh bantuan masyarakat agar mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah, jaga jarak 1,5 sampai 2 meter dengan semua orang (social distancing) dan biasakan mencuci tangan. Ayo kita sama-sama berjuang agar tetap sehat,” katanya kepada lampungbarometer.id, Sabtu (28/3/2020).
Berdasarkan pantauan, berbagai kegiatan dilakukan Puskesmas Hanura dalam penanggulangan pandemi ini, di antaranya melakukan sosialisasi terkait virus Covid-19 melalui pemasangan spanduk maupun membagikan poster dan pamflet kepada masyarakat serta penyuluhan keliling dengan Mobil Puskesmas Keliling untuk sosia langsung.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan ini. Karena penanganan Covid-19 ini adalah masalah yang harus kita hadapi bersama,” katanya. (Tole Subarkah, warga Desa Hanura)
#JagaPrilakuHidupBersihDanSehat