LAMPUNG BARAT (lampungbarometer.id): Kepala Badan Kesbangpol Lampung Barat Muzakar bantah telah menandatangani SPj. fiktif Kegiatan Sosialisasi, Radikalisme Dan Terorisme,” seperti yang dituduhkan salah satu pegawainya, Kasi Kesbangpol Lampung Barat Merah Bangsawan.
Menurut Muzakar, Spj. yang dibuatnya itu adalah pengalihan tugas wewenang karena yang bersangkutan, Merah Bangsawan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jarang masuk kantor.
“Dia (Merah, red) jarang ngantor padahal dia PPK-nya. Karena kegiatannya sudah terjadwal, kami tetap melaksanakan program yang ada di bidangnya,” kata Muzakar melalui telepon, Kamis (23/1/2020).
Muzakar menambahkan kegiatan tersebut tidak bisa dibatalkan dan memang harus dijalankan karena sudah terjadwal dan dianggap penting bagi masyarakat.
“Kegiatan itu sudah terjadwal kapan dilaksanakan, tapi yang bersangkutan (Merah Bangsawan) tidak masuk kantor. Sayangnya jika dana yang memang sudah dianggarkan harus kembali ke kas negara, apalagi ‘Sosialisasi, Radikalisme Dan Terorisme’ penting bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut Muzakar mengatakan program tersebut tetap dilaksanakan karena memang penting. Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya tetap menjalankan program dengan mengambil alih tugas Merah Bangsawan sebagai PPK.
“Jadi tidak ada SPj. yang fiktif,” tegas Muzakar.
“Sesuai keputusan Baperjakat, yang bersangkutan ini diberikan hukuman ditunda kenaikan pangkat selama satu tahun karena jarang masuk,” jelas Muzakar sembari menujukkan bukti-bukti tertulis yang ada.
Sebelumnya diberitakan, salah satu pegawai Kesbangpol Lampung Barat Merah Bangsawan kepada awak media mengatakan jika Kepala Kesbangpol Lampung Barat Muzakar diduga memalsukan laporan pertanggungjawaban (LPj) Kegiatan Sosialisasi Bahaya Radikalisme, Terorisme, Dan Premanisme pada 2019.
Merah mengaku tidak pernah merasa melaksanakan kegiatan tersebut. Merah juga menyampaikan tidak menandatangani LPj. kegiatan itu.
“Kegiatan itu setahu saya tidak pernah dilaksanakan. Saya tidak terima tanda tangan saya dipalsukan untuk hal yang fiktif,” ujar Merah, Rabu (22/1/2020). (AK)
