PESAWARAN (lampungbarometer.id): Tiga Kecamatan di Kabupaten Pesawaran terendam banjir, Kamis (23/1/2020) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Rabu (22/1/2020).
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran, banjir melanda tiga kecamatan, yaitu Negerikaton, Way Lima dan Gedong Tataan.
Rinciannya; di Kecamatan Gedong Tataan sebanyak 4 desa yang terendam banjir, yaitu Bagelen, Gedong Tataan, Karang Anyar dan Sukaraja; Kecamatan Negeri Katon (2), yaitu Desa Kagungan Ratu dan Purworejo, sedangkan di Kecamatan Way Lima banjir melanda Desa Baturaja.
Kepala BPBD Kabupaten Pesawaran Mustari mengatakan dari tiga kecamatan terdampak, Kecamatan Gedong Tataan menjadi daerah terdampak banjir paling parah.
“Desa Bagelen terdampak cukup parah, di situ air meluap tiba-tiba dan arusnya juga cukup deras sehingga mengakibatkan beberapa kendaraan hanyut dan satu rumah roboh. Ketinggian air di setiap daerah berbeda mulai 40 centi meter hingga 2 meter,” ujarnya.
Dia juga mengatakan BPBD Pesawaran sedang mendata dampak banjir tersebut. “Kita masih fokus terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat korban banjir, dan melakukan pendataan terhadap kerugian yang terjadi akibat banjir ini,” katanya.
Terkait bencana banjir ini, Mustari mengatakan Pemerintah Kabupaten Pesawaran sudah menyalurkan bantuan untuk warga korban banjir.
“Bapak Bupati sudah menginstruksikan secara langsung jajaran Pemkab Pesaqaran untuk segera menangani musibah banjir ini. Bantuan juga sudah kita salurkan, yakni beras 2 ton, sembako, air bersih, alat sedot air dan bibit padi bagi lahan petani yang rusak akibat banjir,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesawaran Reynaldi menyampaikan banjir yang melanda Kabupaten Pesawaran disebabkan oleh pendangkalan sungai dan sampah.
“Penyebab banjir di Pesawaran ini, yakni pendangkalan sungai dan tumpukan sampah yang menyumbat Bendungan Way Semah sehingga aliran air tidak lancar dan meluap ke permukiman warga,” katanya.
Menyikapi hal ini, Reynaldi mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung agar menurunkan alat berat guna membersihkan sampah dan mengangkat material yang terbawa banjir. (Okto Mandiri)