BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.com). Tingkat kejujuran siswa untuk beberapa hal mungkin sudah baik tapi untuk beberapa hal lain masih harus terus ditanamkan, salah satunya terkait keberanian mereka untuk berlaku jujur ketika berada di kantin sekolah. Hal ini disampaikan pengelola Kantin Kejujuran SMAN 9 Bandar Lampung Johan (60). Menurut ayah 8 anak ini Kantin Kejujuran yang dikelolanya belum bisa ditinggalkan tanpa ditunggu karena jika hal itu dilakukan pasti akan merugi. “Namanya memang Kantin Kejujuran Mas, tapi tetap harus tetap ditunggu dan dijaga, kalau nggak dijaga ya bisa habis barang dagangan tapi duitnya tidak ada,” katanya. Pria yang mengaku tinggal tidak jauh dari sekitar sekolah ini, bercerita pernah mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah karena Kantin Kejujuran yang dikelolanya tidak dijaga. “Saya pernah rugi lumayan banyak karena kantin ini tidak ditunggu. Jadi sesuai dengan namanya kita biarkan siswa swalayan dan membayar sendiri belanjaan yang dibelinya dengan meletakkan uang di tempat yang telah disediakan. Ternyata cara seperti itu belum tepat karena ternyata malah rugi besar,” katanya. Padahal, kata dia, modal untuk membuka usaha ini adalah pinjaman di bank. “Modalnya kita pinjam di bank dan sampai sekarang masih terus nyicil.” Dia berharap semoga pembelajaran karakter siswa di sekolah terus digalakkan, terutama tentang kejujuran, supaya nantinya bisa lahir pemimpin yang hebat. “Saya sangat maklum namanya juga siswa, semoga ke depan mereka bisa menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ujarnya.