BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.id): Ratusan pelajar SMKN 3 Bandar Lampung melakukan unjuk rasa di halaman sekolah, Jl. Cut Mutia, Gulak-Galik, Teluk Betung Utara, Kamis (26/9/2019) Pukul 07.30 WIB meminta Kepala Sekolah mundur karena dianggap tidak transparan dalam mengelola keuangan. Para siswa yang memenuhi halaman sekolah meprotes berbagai kebijakan sekolah dan menuntut Kepala SMKN 3 Suniyar turun. Aksi ini digelar karena kecewa dengan kepemimpinan kepala sekolah yang kurang transparan dan biaya sekolah yang mahal. Bahkan ada informasi sebanyak 30 siswa telah mengundurkan diri karena tak mampu membayar biaya sekolah. Menurut informasi yang dihimpun lampungbarometer.id, siswa kesal dan merasa berat dengan SPP yang mahal, sumbangan pembangunan yang tinggi, dan dana infak yang dipungut 2 kali seminggu penggunaannya tidak jelas. Dalam unjuk rasa ini siswa-siswi menggelar mimbar bebas sambil mengacungkan poster karton bertulisan tuntutan mereka: Turunkan Harga SPP, Turunkan Kepala Sekolah, Sediakan Air Bersih untuk Sholat, Kami Tidak Butuh Kosmetik Kedaluarsa, Jangan Matikan Air Matikan Saja Mantanku dan lain-lain. Siswa juga memprotes kosmetik praktek yang sudah kedaluarsa, transparansi dana bos, uang pembangunan, hentikan pungutan liar, siapkan air bersih MCK, dan masih banyak lagi. Salah satu siswa bahkan mengaku kosmetik kedaluarsa yang digunakan saat praktek telah menyebabkan kepalanya botak. Dia juga memprotes gordin sekolah yang menggunakan spanduk dan jilbab, tidak ada air bersih untuk sholat dan buang air. “Kami protes karena sekolah kurang memberi perhatian. SPP mahal, tapi air bersih saja tidak ada sehingga siswa-siswi bingung kalau mau sholat dan buang air. Bahkan sudah tiga tahun tidak ada praktek luar,” ujar salah satu siswa. (*)
Tidak ada komentar