BANDAR LAMPUNG (lampungbarometer.com): Komandan Korem 043/Gatam Kolonel Kav. Erwin Djatniko, S.Sos. memberikan pemantapan materi Pilar Kebangsaan dan Wawasan Kebangsaan kepada 350 pendeta se-Provinsi Lampung di Gereja GPPS Maranatha, Jl P. Ternate No. 60 Jagabaya 2, Sukabumi, Bandar Lampung, Selasa (16/10/2018) Pukul 13.05 WIB. Dalam megiatan ini Danrem 043/Gatam didampingi Danramil 04/TKT Mayor Inf. Sutoto, Pasi Ter Korem 043/Gatam Mayor Inf. Bob Alam, Pasi Ren Korem 043/Gatam Kapten Chb. Yudi Nugroho dan Pendeta Ruli Lampah, pengurus Persekutuan Maranatha. “Saya ingin mengingatkan kembali pelajaran tentang Pilar dan Wawasan Kebangsaan yang sudah pernah Bapak Ibu dapatkan. Hal itu sangat penting karena menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar kita senantiasa cinta kepada Tanah Air, Bangsa dan Negara,” ujar Danrem. Danrem menegaskan Pancasila merupakan pilar mulia bagi tegak kokoh berdirinya Negara Indonesia. Mengapa Pancasila menjadi pilar bangsa Indonesia, lanjut dia, perlu dasar pemikiran yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima seluruh bangsa Indonesia. “Indonesia adalah negara besar dengan luas wilayah seluas daratan Eropa. Terdiri atas ribuan pulau yang membentang dari barat hingga ke timur, dari Sabang hingga Merauke, dari utara hingga selatan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, meliputi ribuan kilo meter,” katanya. Tujuan pendidikan kewarganegaraan Indonesia yakni agar kita saling menghormati dan memahami makna Pansila yang sesungguhnya. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 19.000 pulau lebih, berbagai suku bangsa, beragam adat istiadat serta budaya, serta memeluk bermacam agama dan keyakinan. “Namun kita tetap satu itulah ciri khas bangsa Indonesia yang harus tetap kita jaga dan pertahankan,” kata Kolonel Kav. Erwin Djatniko, S.Sos. Lebih lanjut dia menyampaikan, UUD 1945 merupakan Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kata Danrem, kita harus memahami dan mendalami makna UUD 1945 bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Danrem juga menyampaikan kita harus memahami prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, agar kita mengerti dan bisa melaksanakanya. Sebab tanpa memahami prinsip yang terkandung dalam Pembukaan UUD ini, tidak mungkin kita bisa melaksanakan peraturan di dalamnya dan menjalankan serta mengevaluasi pasal-pasal yang terdapat dalam batang tubuhnya serta barbagai undang-undang yang akhirnya menjadi derivatnya tiga Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan Mpu Tantular, pujangga agung Kerajaan Majapahit yang hidup dalam masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk di Abad Ke-14 (1350- 1389). Sesanti tersebut terdapat dalam karyanya, Kakawin Sutasoma yang berbunyi Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa, yang artinya Berbeda-beda itu, 1 tak ada pengabdian yang mendua,” kata Danrem.
Beranda
Pendidikan
Danrem O43/Gatam Beri Materi Wawasan Kebangsaan pada 350 Pendeta Se-Provinsi Lampung
Danrem O43/Gatam Beri Materi Wawasan Kebangsaan pada 350 Pendeta Se-Provinsi Lampung
admin2 min baca