Pesawaran (LB): Pasangan Calon Bupati Kabupaten Pesawaran Nomor Urut 2 Nanda Indira – Antonius M. Ali mengungkapkan resep menekan peredaran narkoba dan judi online di Kabupaten Pesawaran.
Hal tersebut disampaikan Calon Wakil Bupati Pesawaran Antonius Muhammad Ali dalam Debat Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran Periode 2024-2029 di Gedung Adora, Selasa (12/11/2024).
“Narkoba adalah masalah yang sangat serius yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, termasuk di Kabupaten Pesawaran. Untuk menanggulangi dan menekan peredarannya, butuh keterlibatan, kolaborasi dan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat,” ucap Antonius.
Selanjutnya Antonius mengungkapkan langkah-langkah yang akan diambil Nanda-Anton dalam menangani Narkoba jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran.
“Apabila Nanda-Anton terpilih menjadi Bupati kami akan mengambil langkah-langkah penanggulangan, yakni: Pertama langkah preventif, yakni pencegahan. Kami akan bekerja sama dengan ormas, organisasi kepemudaan dan institusi untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba sehingga masyarakat, khususnya anak-anak muda bisa memahami bahaya narkoba dan menghindarinya,” ucap Anton.
“Kedua, melakukan Rehabilitasi kepada korban narkoba bekerja sama dengan tenaga kesehatan melalui peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dan dokter serta rumah sakit daerah.”
“Kemudian langkah selanjutnya kami akan melakukan tindakan represif terhadap para pengedar dan pengguna narkoba bekerja sama dengan penegak aparatur hingga di tingkat desa. Kami minta masyarakat dan aparatur sampai di tingkat desa melapor ke penegak hukum jika mengetahui adanya penyalahgunaan narkoba. Nantinya penegak hukum akan mengambil tindakan tegas,” ujarnya.
Terkait judi online, secara teknis Antonius penanganannya akan melakukan pola yang sama dengan penanganan Narkoba. Dia menegaskan, meskipun Pemda tidak memiliki kewenangan langsung untuk men-take down situs situs judi online pihaknya akan bekerja sama dengan instansi dan lembaga yang berwenang.
“Penegakan preventif dengan melakukan program edukasi di sekolah-sekolah sangat penting tentang bahaya judi online. Judi online ini saya rusaknya lebih berbahaya dari narkoba. Jadi untuk penanganannya akan kita lakukan langkah preventif, rehabilitasi dan represif. Untuk langkah represif kita ambil agar menimbulkan efek jera bagi pelaku,” pungkasnya. (ak)