Bandar Lampung (LB): Ulama kharismatik asal Indramayu KH Syakur Yasin atau Buya Syakur dikabarkan meninggal dunia, Rabu (17/1/2024).
Dikutip dari NU Online, Buya Syakur menghembuskan napas terakhir pada Rabu dini sekitar Pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.
“Innalillahi wainna ilaihi raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah,” dikutip dari laman NU Online, Rabu (17/1/2024).
Buya Syakur meninggal dunia di usia 75 tahun. Almarhum menghabiskan waktu di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon. Setelah itu melanjutkan kegiatan menimba ilmu di sejumlah negara di Timur Tengah, salah satunya Mesir.
Pada 1971, Buya Syakur melanjutkan pendidikannya di Kairo, Mesir dan sempat mendapat amanah sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo.
Pada 1977 dia menyelesaikan pendidikan Ilmu Al-Qur’an di Libya, kemudian tahun 1979, menyelesaikan Pendidikan Sastra Arab. Selanjutnya, pada 1981 dia menyelesaikan pendidikan magisternya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia, dan sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.
Tak cukup sampai di situ, Buya Syakur kembali menimba ilmu di London hingga akhirnya kembali ke Indonesia Tahun 1991.
Sejak itu, dia fokus berdakwah di Indramayu dan mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada 2000 dan pondok pesantrennya pada tahun 2006.
Buya Syakur merupakan salah satu tokoh terkenal NU yang hingga akhir hayatnya aktif berdakwah. Ia pun memiliki platform YouTube di bawah label Wamimma TV.
Dia juga pernah menulis beberapa buku: Renungan Spiritual Buya Syakur Yasin, Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin, Menembus Palung Hati yang Paling Dalam, dan Buku Wamima: Zikir Wamima dan Doa Ya Latif. (**)
