Pemprov LampungPertanian

Pemprov Lampung Komitmen Jaga Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

41
×

Pemprov Lampung Komitmen Jaga Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Gubernur Arinal Djunaidi menjadi keynote speaker pada acara Lampung Economic Summit 2023 yang diselenggarakan Harian Umum Lampung Post di Hotel Novotel, Rabu (14/6/2023).

Gubernur Arinal mengungkapkan, capaian kinerja perekonomian Lampung Tahun 2022 dapat tumbuh positif 4,28% dengan kontribusi terbesar didominasi sektor pertanian (dalam arti luas) dengan kontribusi sebesar 27,90%.

Dengan capaian tersebut, Lampung menjadi satu-satunya provinsi yang tumbuh positif q to q di Sumatera, tumbuh sebesar 0,79% dibandingkan Triwulan IV Tahun 2022, sementara provinsi lain di Sumatera mengalami kontraksi.

Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, pertanian di Provinsi Lampung memiliki berbagai potensi dan jenis komoditas unggulan, di antaranya padi dengan jumlah produksi 3.332.235 ton merupakan peringkat ke-2 di Sumatera dan 5 Nasional, ubi kayu dengan jumlah produksi 6.719.088 ton (peringkat 1 Nasional), serta jagung dengan jumlah produksi 3.280.952 ton merupakan peringkat 1 Sumatera dan 3 Nasional.

Dengan jumlah produksi padi yang mencapai 3,3 juta ton, Lampung mengalami surplus. Surplus pangan tersebut, kata Gubernur, merupakan bentuk dukungan Provinsi Lampung bagi ketahanan pangan Nasional.

Produksi padi Provinsi Lampung pada 2021 telah berkontribusi 4,9% dari produksi padi nasional 2022 (54,75 juta ton), dengan sentra produksi terdapat di 5 kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Tulang Bawang, Mesuji.

Tidak hanya ketiga produk pertanian sektor tanaman pangan, Gubernur juga mengungkapkan berbagai komoditas unggulan lainnya menempati peringkat yang tinggi di Sumatera maupun nasional, seperti nanas, lada, kopi dan tebu, cokelat dan pisang.

Gubernur juga mengungkapkan setiap kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Lampung telah memiliki Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), baik berupa beras ataupun gabah kering giling. Hal ini sangat penting dilakukan karena CPPD memiliki peran strategis dalam penyediaan pangan untuk penanganan bencana, kerawanan pangan, kondisi darurat lainnya.

Untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Provinsi Lampung, Gubernur mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan di antaranya fokus pada komoditas strategis, menetapkan regulasi yang mendukung, membangun infrastruktur, mekanisasi, agro-input, pasca panen dan pengolahan, mendorong investasi dan pembiayaan bank, memberikan asuransi usaha tani, mengatur tata niaga dan stabilisasi harga, mengendalikan impor dan mendorong ekspor serta menjaga sinergitas Kementerian/Lembaga, pusat-daerah dan lintas pelaku.

Selain itu, Gubernur juga menjelaskan berbagai hal yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung untuk menjaga kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani, di antaranya meliputi penguatan pembangunan sektor pertanian melalui platform Program Kartu Petani Berjaya (E-KPB), Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), UMKM dan industri pengolahan, pengembangan sistem neraca pangan daerah, menjaga daya beli masyarakat, membangun sistem pangan berkelanjutan.

“Semoga Lampung Economic Summit 2023 dapat merumuskan strategi dan solusi mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi Lampung,” pungkasnya. (kmf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *