Pesawaran

Terdampak Pandemi, Pengusaha Organ Tunggal Berharap Bantuan Pemerintah

37
×

Terdampak Pandemi, Pengusaha Organ Tunggal Berharap Bantuan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

 

PESAWARAN (lampungbarometer.id): Pelaku usaha organ tunggal mengeluhkan kondisi usaha mereka yang kolaps akibat tidak bisa ngejob selama pandemi Covid-19 dan berharap Pemerintah Kabupaten Pesawaran bisa memberi bantuan.

Kondisi ini disampaikan Suharto, salah satu pelaku usaha organ tunggal, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran saat ditemui di rumahnya, Minggu (14/2/2021).

Kepada wartawan, Suharto mengatakan situasi pandemi Covid-19 telah membuat usahanya mati suri karena tidak bisa nanggap dan manggung sebab larangan pemerintah. Oleh sebab itu, dia berharap Pemerintah Kabupaten Pesawaran bisa memberi solusi agar mereka mendapat bantuan.

“Mewakili rekan-rekan pengusaha jasa organ tunggal, saya memohon kepada Pemerintah Kabupaten Pesawaran agar memberikan solusi terhadap kondisi ini. Kami sangat berharap bisa mendapatkan bantuan. Sebab selama pandemi ini kami tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Suharto.

USAHA jasa organ tunggal terdampak langsung akibat pandemi Covid-19. Larangan kerumunan dan imbauan disiplin protokol kesehatan selama pandemi membuat usaha ini kolaps.

Dia juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Pesawaran bisa memberikan bantuan melalui UMKM. Dia juga mengaku siap memenuhi syaratnya asalkan bisa dapat bantuan.

“Kami siap didata dan memenuhi persyaratannya jika memang kami bisa mendapat bantuan UMKM.Terus terang saja, kami tidak punya usaha lain selain orgen tunggal,” kata Suharto.

Ungkapan senada disampaikan Triono, pengusaha jasa organ tunggal lainnya. Menurut Triono, saat ini semua pelaku usaha jasa organ tunggal mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sudah tidak mampu.

“Tidak ada yang bisa disalahkan, semua disebabkan adanya pandemi Covid-19. Kami hanya berharap pemerintah Kabupaten Pesawaran bisa membantu kami. Jujur saja sekarang perekonomian kami betul-betul sulit,” ungkap Triono. (Doni)