Bandar Lampung (LB): Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekubang), Bani Ispriyanto, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring dari Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (27/10/2025).
Dalam arahannya, Tito Karnavian menyampaikan apresiasi Presiden atas terkendalinya angka inflasi nasional pada September 2025 yang tercatat 2,65% (y-on-y). Capaian ini menempatkan Indonesia dalam kategori negara dengan inflasi yang terjaga dengan baik di tingkat internasional.
“Beliau, pada rapat terakhir Paripurna minggu lalu menyampaikan apresiasi karena inflasi September 2025 terjaga di angka 2,65%,” ujar Mendagri.
Mendagri menjelaskan inflasi nasional pada periode tersebut terutama didorong faktor eksternal, yaitu kenaikan harga emas internasional yang mempengaruhi sektor perawatan pribadi. Secara khusus, Mendagri menekankan Indonesia menargetkan inflasi pada kisaran 2,5% plus minus 1%, atau antara 1,5% hingga 3,5%.
Di sektor pangan, Mendagri menyampaikan harga beras relatif stabil. Namun, pemerintah tetap mewaspadai komoditas yang berpotensi mendorong inflasi, seperti cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Mendagri juga mengingatkan keberhasilan pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional merupakan hasil akumulasi kinerja Pemerintah Pusat dan seluruh Pemerintah Daerah. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi, yakni 5,12% (y-on-y) pada Triwulan II-2025.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, dalam pemaparannya menyebutkan pantauan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada September 2025 memberi peringatan dini terhadap beberapa komoditas untuk bulan Oktober. Komoditas yang perlu diwaspadai antara lain daging ayam ras, cabai merah, SKM, dan cabai hijau.
“Komoditas-komoditas ini merupakan penyumbang andil kenaikan IPH di mayoritas provinsi/kabupaten/kota dan menunjukkan tren kenaikan harga, di antaranya cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Perkembangan harga di bulan Oktober akan menjadi peringatan untuk terus kita pantau dan kendalikan,” ujar Amalia. (kmf)
						    	 
								
								
Tidak ada komentar