Gaya Hidup

‘Urban Farming’, Pengurus Masjid Al Iman Gedong Meneng Rajabasa Manfaatkan Lingkungan Masjid Untuk Bercocok Tanam

8
×

‘Urban Farming’, Pengurus Masjid Al Iman Gedong Meneng Rajabasa Manfaatkan Lingkungan Masjid Untuk Bercocok Tanam

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG (LB): Masjid Al Iman Perumahan Bumi Puspa Kencana Blok H.1A Kelurahan Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung memanfaatkan lahan kosong di lingkungan masjid untuk bercocok tanam (urban farming) sebagai salah satu upaya menciptakan gaya hidup sehat.

Urban Farming merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kegiatan bercocok tanam atau beternak secara mandiri di wilayah perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah, halaman masjid. Hasil dari kegiatan ini tidak hanya bermanfaat dari segi ekonomi tetapi sangat baik bagi lingkungan dan kesehatan karena lingkungan menjadi lebih sehat dengan udara segar, asri.

Ketua DKM Al Iman Dr. Triono mengatakan kegiatan urban farming di lingkungan masjid ini merupakan bagian dari bentuk cinta lingkungan dan memanfaatkan lahan kosong di area sekitar Masjid Al Iman untuk bercocok tanam.

Dia juga menyampaikan Masjid Al Iman merupakan masjid yang ramah lingkungan, ramah anak, dan nyaman untuk beribadah dan kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat.

“Selain urban farming, banyak program Masjid Al Iman yang telah dilakukan selama ini untuk membantu masyarakat secara sosial di antaranya gerakan Nasi Bungkus Jumat Berkah, Beasiswa Pendidikan, Paket Sembako Dhuafa, Donor Darah, dan benrapa program lain,” ujar Triono.

“Inisiasi dan pelaksanaan Urban Farming Masjid Al Iman telah digagas sejak 2021, namun baru efektif dilaksanakan pada 2022 dengan terlebih dahulu menata area halaman masjid dengan membuat fasilitas tempat duduk anak-anak santri dan jamaah, gazebo pondok peradaban, lapangan badminton, dan area olah raga, serta area lahan kegiatan Urban Farming,” ucapnya.

Triono menjelaskan beberapa jenis pohon telah ditanam, di antaranya kurma, aneka pohon buah seperti jeruk, rambutan, alpukat, sirsak dan strawbery. Aneka jenis tanaman sayuran seperti sawi, kangkung juga ditanam dengan sistem hydroponik.

Selain itu, ada juga yang ditanam di polybag seperti cabai, tomat, daun bawang, terong ungu, dll. Kegiatan urban farming Masjid Al Iman saat ini masih dikelola secara mandiri pengurus masjid. Nantinya direncanakan akan dipadukan dengan program budi daya ikan melalui kolam terpal.

“Melalui moto sejengkal tanah sejuta manfaat, Urban Farming Masjid Al Iman mudah-mudahan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan di lahan masjid yang terbatas ini. Kami yakin dengan lingkungan yang hijau, pola hidup bersih, rapi, dan sehat kita akan selalu dapat memberi manfaat dan kebaikan untuk lingkungan kita,” ujar Triono.

“Masjid perlu berdikari dan mandiri dengan memadukan program-program keagamaan, sosial, dan cinta lingkungan. Kepedulian masyarakat dan jamaah terhadap lingkungan bersih dan sehat akan mewujudkan tatanan masyarakat yang sehat dan nyaman,” pungkasnya. (Jamal/Herdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *