Lampung BaratNasionalPertanian

Kementan RI Panen Raya Padi di Suoh Lampung Barat

144
×

Kementan RI Panen Raya Padi di Suoh Lampung Barat

Sebarkan artikel ini

Lampung Barat (LB): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan panen raya padi di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang dipusatkan di Pekon Bandar Agung, Kamis (26/9/2024).

Panen raya itu dihadiri Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan RI Dr. Prayudi Syamsuri, SP., M.Si., didampingi Plh. Sekda Lampung Barat Drs. Ismet Inoni, Ketua DPRD Lampung Barat Sri Nurwijayanti dan anggota, Ketua Pepadi Lampung, Direktur BUMD Pesagi Mandiri serta kelompok tani.

Di hadapan Kementan, Ismet menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi petani terkait hasil pertanian, khususnya tanaman padi yang selama ini dirasa belum maksimal.

Dia mengatakan Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh dengan potensi lahan baku sawah seluas 3.873,35 hektar, dalam perkembangan pertanian mengalami penurunan dari segi produktifitas. Pada 2023 hasil padi di dua kecamatan tersebut 83.981 ton, turun jika dibandingkan Tahun 2022 yang mencapai 91.266 ton.

Menurut Ismet Inoni, penurunan tersebut disebabkan pembangunan irigasi yang belum optimal. Sebab dari luas baku lahan sawah yang ada, yang dapat terlayani irigasi hanya sekitar 1.021 hektar.

“Meskipun ketersediaan air baku melimpah, tetapi rawan terhadap bencana banjir dan perubahan iklim,” ungkap Ismet Inoni, membacakan sambutan tertulis Pj. Bupati Lampung Barat Drs. Nukman.

Selain itu, kata Ismet, rendahnya peningkatan produksi, produktivitas, dan pemasaran sehingga sebagian besar hasil produksi padi dijual dalam bentuk gabah. Dia berharap dengan hadirnya Kementerian Pertanian persoalan tersebut dapat teratasi.

“Kehadiran jajaran Kementerian Pertanian memberikan semangat baru dan antusias bagi masyarakat Bandar Negeri Suoh untuk dapat meningkatkan prodiktivitas tanaman padi di masa yang akan datang,” harapnya.

Dia juga mengungkapkan selama ini masih banyak petani yang menggunakan metode tradisional. Oleh karena itu, dia berharap hadirnya Kementerian Pertanian dapat menjadi solusi.

“Semoga melalui momentum ini, terjawab permasalahan yang kami hadapi saat ini,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian, Dr. Prayudi Syamsuri, mengatakan Kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Kecamatan Suoh memiliki potensi alam yang luar biasa.

Alamnya yang subur dapat menghasilkan sumber daya pertanian dan perkebunan yang melimpah. Menurutnya, yang tidak kalah penting Kecamatan BNS dan Suoh memiliki potensi wisata serta panas bumi geotermal yang tidak dimiliki daerah lain.

“Pertama yang harus kita syukuri adalah, kita mendapat negeri subur makmur,” ujarnya.

Selain itu, Prayudi Syamsuri menyatakan Provinsi Lampung merupakan lumbung padi terbesar nomor satu di Sumatera dan salah satu di antara kabupaten penyumbang padi terbesarnya ialah Kabupaten Lampung Barat.

“Artinya Bapak Ibu ini dibilang pemain-pemain nasional, karena padinya bukan hanya beredar di Suoh tapi hingga nasional,” ungkapnya.

“Selain padi, Kabupaten Lampung Barat juga menjadi sumber penyumbang eksportir komoditas kopi dan kakao hingga ke mancanegara. Kopi dan kakao sudah mencapai internasional yang langsung diekspor dari Lampung,” jelasnya.

Di tahun 2024 ini Kementerian Pertanian sudah menyalurkan bantuan sejumlah alat pertanian, mulai dari pompa air, pompa irigasi dan handtraktor yang diberikan kepada kelompok tani.

“Bantuan dari Kementan sudah sampai ke petani, ada 118 unit pompa air, pompa irigasi 21 unit dan 20 unit hand tractor,” sebutnya.

Selanjutnya dia mengatakan jika ke depan pihaknya akan menambah alat-alat pertanian yang saat ini masih diupayakan dalam segi penganggaran.

“Tahun depan kita punya pemimpin baru dan visi pemimpin kita Pak Prabowo terkait ketahanan pangan. Beliau menjanjikan akan menganggarkan untuk alat pertanian berkali lipat dari anggaran sekarang. Saat ini sudah disusun anggarannya, mudah-mudahan anggaran terkait perairan ataupun pompa irigasi itu bisa bertambah masuk ke lembah Suoh,” ucapnya.

Oleh sebab itu, dia meminta agar masyarakat yang ada di kabupaten Lampung Barat terus mempertahankan budaya gotong royong, bahu membahu dan mengedepankan kebersamaan dalam pengembangan pertanian.

“Teruslah berusaha memberikan yang terbaik, ini bukan untuk kita sendiri, tapi buat masyarakat. Kalau pendapatan naik, bukan hanya ke Bapak dan Ibu saja dampaknya, tapi sampai ke kabupaten, provinsi, hingga nasional,” pungkasnya. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *