Bandar LampungSeni Budaya

IKPAKSI Lampung Akan Gelar Refleksi Sastra Akhir Tahun 2023

165
×

IKPAKSI Lampung Akan Gelar Refleksi Sastra Akhir Tahun 2023

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Ikatan Keluarga Besar Pasar Kreatif Dan Seni (IKPAKSI) Lampung bekerja sama Rumah Sastra Mata Dunia dan Camp Sastra, Teater dan Film akan menggelar Refleksi Sastra Akhir Tahun 2023.

Kegiatan ini akan diselenggarakan di Pasar Kreatif dan Seni, Kompleks Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada Jumat (29/12/2023) Pukul 19.00 WIB.

Salah satu penyair Lampung yang juga panitia dalam kegiatan ini, Edy Samudra Kertagama, kepada lampungbarometer.id mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengenang dan mengingat kembali perjalanan kepenyairan para penyair Lampung.

“Sebagaimana yang kita ketahui Lampung menjadi salah satu daerah yang menjadi lumbung kelahiran para penyair, sebagian penyair tersebut kini sudah tiada. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi ajang silaturahmi para penyair, sastrawan, serta para tokoh yang peduli dengan sastra untuk mengenang proses kepenyairan di Lampung sejak mula hingga generasi terakhir,” ungkap Edy Samudra, Selasa (19/12/2023) malam.

Dia juga mengatakan dalam kegiatan ini diundang para penyair, seniman dan tokoh-tokoh yang peduli dengan sastra. Nantinya, ucap Edy, acara ini akan diisi dengan pembacaan puisi oleh para penyair, pementasan musikalisasi puisi, dan pementasan teater monolog.

“Kita berharap dengan adanya kegiatan ini akan terjalin komunikasi antara para penyair di Lampung, yang senior maupun penyair-penyair muda. Sebab, kita tahu banyak penyair muda yang bermunculan yang karyanya juga bagus,” ucap Edy.

Lebih lanjut dia juga berharap kegiatan ini bisa memberikan gagasan baru demi perkembangan seni, khususnya sastra dan teater di Lampung di masa mendatang, khususnya di sekolah-sekolah.

“Kita juga berharap di masa mendatang sekolah-sekolah di Lampung bisa bekerja sama dengan para penyair untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seni sastra dan teater di sekolah. Teknisnya bagaimana, nanti bisa didiskusikan dengan para stakeholder dan tokoh-tokoh yang berkompeten untuk membahas formulasi yang tepat yang seperti apa,” ungkap penulis buku kumpulan puisi “Mantra Sang Nabi” ini. (Yadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *