MADRID (lampungbarometer.id): Zinedine Zidane resmi mundur dari Real Madrid. Pelatih berkepala plontos itu meninggalkan Madrid dengan kepala tegak, atas raihan prestasi yang diraihnya selama melatih Los Blancos.
Real Madrid mengumumkan mundurnya Zinedine Zidane secara resmi pada Kamis (27/5/2021) sore WIB, hanya beberapa hari setelah dia gagal membawa Tim Putih mempertahankan gelar juara Liga Spanyol.
“Kami harus menghormati keputusannya dan menunjukkan rasa hormat atas profesionalisme, dedikasi, serta semangat selama bertahun-tahun yang diberikannya kepada Real Madrid,” ujar pernyataan klub Real Madrid.
“Zidane adalah salah satu ikon hebat Real Madrid dan dia sudah memberikan prestasi luar biasa sebagai pelatih maupun pemain di klub kami,” lanjut pernyataannya.
Dilansir dari Marca, Zinedine Zidane bisa meninggalkan Real Madrid dengan kepala tegak. Zidane memberikan banyak trofi selama dua periode kepelatihannya.
Total, Zidane mampu mempersembahkan 11 trofi buat Real Madrid. Jumlahnya cuma kalah dari Miguel Munoz (era 1960-an) yang punya koleksi 14 trofi. Cuma mereka berdua sosok pelatih yang bisa mengantar Real Madrid meraih trofi sebanyak dua digit!
Hebatnya, Zidane mampu meraih trofi dalam durasi yang lebih singkat dibanding Miguel Munoz. Zidane meraih trofi-trofinya cuma dalam 342 pertandingan, sedangkan Munoz butuh 605 pertandingan.
Itu berarti Zidane telah memenangkan satu trofi setiap 23 pertandingan untuk Real Madrid, memberinya rasio terbaik dari pelatih manapun dalam sejarah klub.
Pria asal Prancis itu telah mengarungi 263 laga di seluruh ajang bersama Real Madrid. Rinciannya, menang 174 kali, seri 53 kali, dan kalah 36. Sayangnya musim 2020/2021, dia gagal mempersembahkan gelar juara.
Zinedine Zidane memenangi nyaris seluruh kompetisi, dari level domestik hingga antarklub Eropa plus dunia. Cuma satu trofi yang gagal diraihnya, yakni Copa Del Rey.
Masih jadi teka-teki, siapa pelatih baru Real Madrid selanjutnya. Gosip tersiar, Antonio Conte disebut-sebut bakal ditunjuk. Namun, siapapun pelatih baru Madrid, setumpuk PR menanti. Selain itu, dia tidak punya waktu lama untuk menampilkan skuad terbaik sebab tekanan di Madrid sangat besar. (*)
