LAMPUNG TIMUR (lampungbarometer.com): Warga Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur pertanyakan keseriusan Pemkab setempat dalam menangani infrastruktur jalan yang kini rusak parah. Warga juga meminta agar Bupati Nonaktif Chusnunia Chalim yang lebih akrab disapa Nunik tidak melupakan janji kampanyenya.
“Parah Mas, lihat aja sendiri jalannya sudah seperti laut. Lautan pindah ke jalanan, jadi kalau mau liat laut nggak perlu lagi jauh-jauh cukup liat aja sepanjang jalan Batanghari ini sampai perbatasan dengan Metro sudah mirip lautan kalau turun hujan,” ujar Yani (40 tahun), warga Desa Bumiemas, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.
Dari pantauan wartawan lampungbarometer.com, memang jelas terlihat ruas jalan penghubungkan antardesa di Kecamatan Batanghari sangat parah. Lubang-lubang menganga sudah sangat dalam dan membahayakan pengguna jalan, apalagi setelah hujan, jalan tertutup air yang menggenang. Ruas jalan dari Desa Bumiemas, Batangharjo, Balerejo, Bumiharjo, hingga Banjarrejo yang berbatasan dengan Metro saat ini kondisinya memang parah.
Kepala Desa Balerejo Suparno mengatakan dia bersama warga sudah pernah menimbun jalan rusak itu dengan batu, tapi memang hasilnya tidak maksimal karena hanya dikerjakan seadanya.
“Selain susah dilewati saya merasa malu melihat jalan itu rusak parah karena pengguna jalan ini rame dan dari berbagai daerah, apalagi itu di depan rumah saya. Saya bersama warga sudah berapa kali swadaya untuk menimbun dengan batu, tetapi karena seadanya ya jadinya begitu, tetap tidak nyaman untuk dilewati dan selalu tergenang air,” kata Suparno, kepala Desa Balerejo, yang kebetulan jalan di depan rumahnya rusak parah.
Masih menurut Suparno, sebenarnya desa mau membangun jalan tersebut menggunakan dana desa, tetapi karena dana desa diprioritaskan untuk membangun sarana-prasarana milik desa dan jalan yang rusak tersebut bukan termasuk dalam kewenangan desa maka ia terpaksa membiarkan saja dan fokus dengan jalan yang di dalam desa saja.
Sementara menurut Riati (34), warga yang setiap hari melintasi jalan-jalan tersebut, saat diwawancarai wartawan Lampung Barometer mengaku sudah sangat risih dengan kondisi ini.
“Saya sampai lupa kapan terakhir jalan ini dibangun atau direhab karena memang sudah bertahun-tahun ini belum pernah ada perbaikan. Setiap hari saya melintasi jalan ini. Saya sangat berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dan para pemangku kepentingan dapat berkoordinasi dan memiliki kepedulian dengan kondisi jalan ini. Ini jalan penghubung desa, bahkan lintas antar kecamatan dan kabupaten, pengguna jalan sangat ramai karena akses dari berbagai arah. Ini juga areal permukiman sekaligus pertanian. Mestinya ini menjadi prioritas,” ungkap Riati.
Kekecewaan juga disampaikan warga lainnya, Yudi (50). Yudi mengatakan kondisi jalan yang rusak parah ini sangat merugikan masyarakat sekaligus juga berpotensi untuk terjadinya tindak kejahatan.
“Kondisi jalan yang rusak parah ini sangat merugikan warga pengguna jalan. Apalagi jalan ini merupakan akses utama untuk keluar. Sekarang mau kemana-mana jadi males karena waktu tempuhnya jadi lama. Bahkan, banyak mobil bermuatan beras dan gabah yang rusak, belum lagi pengendara sepeda motor yang jatuh sudah sering terjadi. Semoga pemimpin daerah ini betul-betul berbuat bagi rakyat sesuai dengan janji kampanyenya,” ujar Yudi.
Yudi berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Timur segera merespons keluhan warganya. “Sebagai masyarakat kami prihatin dengan kondisi ini. Bingung mau ngomong apa, apalagi saat ini Bupatinya Plt. karena Bupati defenitifnya masih cuti ikut pemilihan Gubernur. Ruas jalan inikan jalan kabupaten jadi ini wewenang Bupati,” katanya. (W-1)
Tidak ada komentar