Pemprov LampungSeni Budaya

Diikuti Ribuan Peserta, Karnaval Topeng 2023 Dibuka Gubernur Arinal

117
×

Diikuti Ribuan Peserta, Karnaval Topeng 2023 Dibuka Gubernur Arinal

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung (LB): Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka Karnaval Topeng yang diikuti ribuan peserta dari 15 Kabupaten/ Kota se- Provinsi Lampung, di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (8/7/2023).w

Karnaval bertajuk Mask Kultur Karnival Budaya Maskland tersebut berlangsung meriah dan juga diramaikan peserta dari komunitas/masyarakat budaya, instansi pendidikan, OPD, dunia usaha dan peserta komunitas luar adat Lampung.

Ribuan peserta dan masyarakat dengan mengenakan penutup wajah/topeng tampak antusias mengikuti Karnaval Budaya ini meskipun sempat turun hujan.

Acara Mask Kultur Karnival Budaya Maskland merupakan rangkaian dari kegiatan budaya dan pariwisata terbesar di Provinsi Lampung, yakni Krakatau Festival (K-Fest) Tahun 2023 yang mengusung Tema “Nemui Nyimah”, yang memiliki arti ramah tamah dalam menyambut tamu.

Nemui Nyimah merupakan salah satu pokok ajaran falsafah hidup masyarakat Lampung yang lebih dikenal dengan Pi’il Pesenggiri yang berarti perilaku atau pandangan hidup dengan bermoral tinggi atau berjiwa besar.

GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) 1.000 Engkak Ketan. (Foto: dok. Humas)

Dalam sambutannya, Arinal menyampaikan Festival Krakatau merupakan salah satu kalender even budaya dan pariwisata yang bertujuan sebagai salah satu bentuk atraksi wisata dan berperan penting dalam sektor pariwisata.

“Berbagai pesona alam dan keanekaragaman budaya Lampung yang elok merupakan modal bagi pengembangan kepariwisataan,” ujar Gubernur.

Pada tahun ini, ikon budaya yang diangkat adalah budaya atau tradisi topeng (mask). Provinsi Lampung memiliki tradisi topeng. Di Provinsi Lampung terdapat dua istilah berbeda dengan lokasi penggunaan yang juga berbeda untuk diksi topeng ini. Istilah Sekura lebih dikenal di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan dikenal dengan nama Tupping.

“Diperkirakan sekitar abad ke-8, seiring berkembangnya ajaran Islam di Lampung Barat, Sekura digunakan di medan peperangan untuk menutupi atau menyembunyikan wajah. Kini, sekura dilaksanakan sebagai agenda tahunan yang khusus ditampilkan di Hari Raya Idul Fitri,” ujar Gubernur Arinal.

“Sedangkan Tupping adalah tradisi khas di wilayah pesisir Kabupaten Lampung Selatan yang lebih dikenal sebagai simbol perlawanan Raden Intan, pahlawan Lampung, terhadap penjajah Belanda. Ada 12 jenis tupping dengan julukan, tugas, dan karakteristik yang berbeda-beda,” ujar Gubernur.

Arinal menjelaskan pengembangan sektor kepariwisataan Lampung dengan menggali keunggulan dan memanfaatkan peluang, bisa optimal dilakukan dengan mengedepankan sinergi dan berkolaborasi, terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi serta tren pariwisata global, juga kontinuitas meningkatkan kreatifitas dalam berkarya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diwakili Ketua Tim Kerja Sumatera 1 Joko Suharbowo mengapresiasi semua pihak yang telah berkolaborasi berpartisipasi untuk terus mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dia menyampaikan Krakatau Festival merupakan even utama yang mendorong promosi potensi pariwisata Lampung sehingga dapat menjadi destinasi yang berdaya saing, berkelanjutan dan inklusif.

“Untuk itu, ke depan menjadi relevan dan penting strategi yang mengedepankan narasi dan konten kreatif, serta optimalisasi media digital yang didukung dengan inovasi adaptasi kolaborasi dengan semangat 3G (gercep, geber, dan gaspol),” ujar Joko.

Joko menyampaikan Kemenparekraf sangat mendukung penyelenggaraan Krakatau Festival 2023 sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional dalam rangka pencapaian target pergerakan 1,2 sampai 1,4 miliar wisatawan nusantara dan 6 sampai 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2023.

“Semoga even ini berjalan lancar dan sukses dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka peluang usaha, serta menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan Krakatau Festival 2023 di antaranya Karnaval Budaya Topeng Lampung, pemecahan rekor Muri 1.000 Engkak Ketan, Festival Ekraf Lampung (kuliner dan craft), lomba mewarnai dan pentas seni anak, dan hiburan rakyat dengan tema “Sparkling Night”. (adp/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *