Bandar Lampung (LB): Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) dan Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) menilai pemimpin Provinsi Lampung ke depan memiliki pekerjaan rumah yang sangat kompleks di bidang pendidikan yang wajib diselesaikan demi Lampung yang lebih baik.
Ketua Dewan Penasehat FMGI, H. Mu’adz, mengatakan kualitas pendidikan Provinsi Lampung saat ini butuh penanganan yang sangat serius agar mampu bersaing dengan provinsi lain di Indonesia. Oleh sebab itu, dia menyebut pemimpin Provinsi Lampung ke depan haruslah sosok yang peduli dunia pendidikan.
“Sektor pendidikan bisa menjadi cover, tolok ukur keberhasilan kinerja pemerintah karena sektor ini secara langsung memberi pengaruh ke berbagai sektor lainnya. Kalau sebuah daerah kualitas pendidikannya bagus maka akan berbanding lurus dengan kemajuan sektor lain untuk menyokong kemajuan daerah agar mampu bersaing. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama sebagai masyarakat Lampung,” ucap H. Muadz.
“Oleh sebab itu, mari sama-sama kita turut mengawal pembangunan sektor pendidikan di Lampung ini supaya lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD FGII Provinsi Lampung Anton Kurniawan menyoroti indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Lampung yang merupakan terendah di Sumatra, sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang terus menjadi problem dan kontroversi serta rekrutmen kepala sekolah yang perlu dievaluasi.
Oleh karena itu, Anton menegaskan Gubernur Lampung ke depan harus punya program-program untuk meningkatkan IPM serta peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Lampung yang sedang tidak baik-baik saja.
Menurut Anton Kurniawan, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut dan harus segera ditemukan solusinya agar pendidikan di Lampung bisa bersaing dengan provinsi lain yang kualitas pendidikannya lebih baik.
“Pemimpin Lampung ke depan punya PR yang sangat besar; mulai dari IPM Lampung yang terendah di Sumatra, yakni 71,15. Kemudian sistem PPDB jalur zonasi yang terus menimbulkan kontroversi karena dianggap merusak kualitas sekolah akibat sistemnya berjalan tidak sesuai konsep, serta berbagai permasalahan lain yang dihadapi sekolah,” ungkap Anton.
“Yang juga tidak kalah memprihatinkan saat ini dalam daftar 1.000 sekolah terbaik di Indonesia yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berdasarkan nilai UTBK Tahun 2022, peringkat tertinggi untuk sekolah di Lampung adalah posisi 226 yang ditempati SMA Al Kautsar Bandar Lampung diikuti SMA Xaverius Bandar Lampung di urutan 231. Kedua sekolah ini sekolah swasta.
“Sementara untuk sekolah negeri, jauh di bawahnya. SMAN 2 Bandar Lampung yang merupakan sekolah favorit dan dianggap terbaik di Provinsi Lampung hanya berada di posisi 658, SMAN 1 Metro menempati posisi 666, SMAN 9 Bandar Lampung ada di posisi 953, dan SMA IT Baitul Muslim Lampung di posisi 968,” imbuhnya.
“Dalam daftar 1.000 sekolah terbaik di Indonesia Tahun 2022 versi LMPT, Lampung hanya masuk 6 sekolah, itupun urutannya sudah di atas 100, ini juga perlu kita perjuangkan. Jadi Gubernur Lampung ke depan punya PR sangat besar. Kami akan mendukung siapapun calon gubernur yang peduli nasib guru dan siap membenahi pendidikan,” tandasnya. (M. Aritonang)