Lampung Timur (LB): Sebanyak 15 warga Lampung Timur mengaku merasa tertipu dan dipermainkan biro jasa Tour & Travel Umroh PT Mulia Bersama Almadina (MBA) karena tak kunjung berangkat umroh padahal mereka sudah menyetorkan biaya Rp 36 juta per orang sejak Desember 2023.
Mabuk dan muak atas janji-janji manis PT MBA, mereka mengancam akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum jika tidak kunjung ada kejelasan keberangkatan dari pihak PT MBA sebagai biro jasa penyelenggara perjalanan umrah tersebut.
Salah satu warga berinisial KAT (63), kepada lampungbarometer.id mengaku kesal karena sudah melunasi biaya umrah yang diminta PT MBA sebagai biro jasa, tapi hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan akan berangkat.
“Saya sudah melunasi biaya yang diminta oleh PT MBA sebesar Rp 36 juta. Uangnya sudah saya serahkan ke Pak Hizbullah, sudah dua bulan saya lunasi, tapi sampai hari ini tidak jelas kapan jadwal keberangkatan kami. Bahkan tiket pesawat pun kami belum ada,” ucap KAT dengan nada tinggi, Rabu (6/3/2024).
Warga lainnya berinisial SR (54) mengaku sudah beberapa kali menghubungi Direktur PT MBA Hizbullah untuk menanyakan tentang kejelasan keberangkatan mereka ke Anah Suci. Namun, Hizbullah selalu berkilah jika keberangkatan ini bergantung provider lain yakni PT HDTG sebab segala biaya sudah dia setorkan kepada direktur PT HDTG dengan alasan PT tersebut merupakan mitra mereka yang memiliki izin dan sudah biasa menyelenggarakan ibadah umrah.
“Katanya uangnya sudah diserahkan kepada provider yang akan memberangkatkan kami, dan sekarang uangnya macet di sana. Ini kan aneh, kan dia yang sejak awal berkomitmen kepada kami akan memberangkatkan umrah, kok ini ada pihak lain lagi, aneh?” tegas SR.
SR juga memberikan dua opsi kepada PT MBA, yakni segera mengembalikan uang mereka dengan atau beri kejelasan kapan jadwal berangkat.
“Sekarang tinggal dia pilih! Kembalikan uang kami atau segera beri kejelasan kapan kami berangkat umroh,” katanya.
Sementara itu korban lainnya BD (53), mengungkapkan pihak PT MBA sudah beberapa kali menjanjikan jadwal keberangkatan. Namun, ungkapnya, perusahaan yang berdomisili di Kota Metro itu tidak kunjung menepati janji.
“Kalau tidak salah, kami sudah dijanjikan tiga kali perubahan jadwal keberangkatan oleh Pak Hizbullah, tapi semua janjinya palsu. Pertama, katanya kami dijadwalkan berangkat Tanggal 15 Februari 2024, tapi ternyata tidak terjadi. Lalu dijanjikan berangkat Tanggal 2 Maret, lagi-lagi itu hoaks, karena cuma janji. Faktanya kami tidak berangkat,” ungkap BD.
“Waktu itu dia beralasan PT HDTG tidak menepati janji, sehingga akan ganti provider. Waktu tanggal 2 Maret itu dia janji lagi kemungkinan jadwal terbang kami Tanggal 6 Maret atau Tanggal 15 Maret. Nah hari ini sudah Tanggal 6 Maret (kemarin, red), nyatanya dia bohong lagi. Tanggal 15 Maret ini juga ndak jelas kami berangkat atau tidak. Kalau ternyata dia bohong lagi, kami akan lapor polisi,” sembur BD.
BD juga mengaku sudah menelepon Direktur PT HDTG, Dian, untuk mengonfirmasi kebenaran informasi yang disampaikan Hizbullah, direktur PT Mulia Bersama Almadina terkait uang biaya umrah yang katanya telah diserahkan kepada PT HDTG, tapi Dian belum bisa dikonfirmasi karena sedang berada di Mekah.
“Saya telepon Mbak Dian provider itu tadi malam, dan dia malah video call menunjukkan sedang keliling Kakbah, padahal niat saya untuk konfirmasi apakah PT MBA sudah menyetorkan sejumlah uang untuk biaya umrah yang dijanjikan,” imbuh BD.
Sementara itu, Hizbullah, direktur PT Mulia Bersama Almadina, ketika dihubungi melalui telepon untuk dimintai keterangan, nomor teleponnya dalam kondisi tidak aktif.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ibadah Umrah Pasal 5 Ayat 1 menjelaskan Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dilaksanakan oleh biro perjalanan wisata yang memiliki izin operasional sebagai PPIU (penyelenggara perjalanan ibadah umrah). (VA/AK)
Tidak ada komentar